"Hyun!"
Pemuda itu menghela napas panjang. Menghentikan kegiatan menulisnya dan mulai berbenah diri.
"Pulang?" tanya seorang gadis.
"Menurutmu saja bagaimana? Ada dua bodoh yang harus dijaga agar tidak membuat gaduh jalan raya nanti." Taehyun menunjuk pintu yang terbuka, menampakkan Yeona dan Beomgyu yang kini berdebat perihal botol minum.
Gadis itu tertawa, mengangguk paham. "Hati hati, Hyun, jaga mereka agar tidak membuat macet jalan. Nanti aku bilang pada Soobin kalau kamu sudah pulang duluan."
"Hmm, tolong ya, Yeji. Aku duluan."
Taehyun bukan sekedar siswa olimpiade kesayangan guru. Dia pemuda berprestasi yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS, membantu Choi Soobin si ketua OSIS sibuk yang tegas. Sementara Yeji, seorang galak yang tau tau saja menjadi sekretaris OSIS karena tulisannya bagus—kata mereka.
Semakin heran kenapa siswa seperti Taehyun bisa berteman dengan duo rusuh sekolah.
"Kapan turnamen basket, Gyu?"
Beomgyu mengendikkan bahu, menjawab pertanyaan Yeona dengan santai, "Tidak tau."
Malah, Taehyun yang menjawab sambil menarik kerah belakang Yeona agar tidak menabrak tiang, "Dua bulan lagi, mungkin."
"Taehyun bukan anggota basket saja tau, masa kamu tidak," cibir Yeona, menyikut Beomgyu heran.
"Ketua basketku memang aneh," cibirnya.
"Siapa?"
"Choi Tersohor Yeonjun."
Plak!
"Dia tampan, jaga bicaramu," tegur Yeona, memukul belakang kepala Beomgyu sebal.
"Cinta buta," ledeknya.
"Hanya kagum, sinting."
"Lebih sinting mana dengan Taehyun?"
Keduanya menoleh ke belakang. Menatap Taehyun yang diam menyimak sebelum kembali bersitatap, mengangguk seakan baru saja bertelepati.
"Apa?" tanya si paling waras—katanya.
"Kata Beomgyu kamu sinting, Hyun."
Beomgyu mendelik, "Kamu juga bilang!"
"Memang."
"Benar, kita tidak ada yang waras, tapi Taehyun paling sinting."
Mendengus sebal, Taehyun berakhir menendang kakinya sampai mengenai pantat Beomgyu. Membuat si pemilik mengaduh kemudian kabur.
"Aku lapar. Ayo beli makan," tukas Taehyun, berbelok ke gang lain tanpa babibu.
"Hyun, tunggu aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Serangkai, Katanya [✔]
Fanfiction[ғᴀᴍɪʟʏ - ғʀɪᴇɴᴅsʜɪᴘ, ᴍɪɴᴏʀ-ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ] Serangkai, katanya. Berhubungan dan tidak bisa dipisah. Serombongan, bertaut, kemudian tertawa layaknya orang paling bahagia di muka bumi. Katanya sih begitu. copyright, 2021.