-•-
Hubungan ku dengan kaira di mulai kira-kira Tigabelas tahun yang lalu, tepat dimana diriku bertemu dengan Gadis yang saat ini menjadi Sahabat perempuanku sekaligus Cinta Pertamaku.
Gadis itu Adalah Kaira, gadis yang menjadi sahabat serta cinta pertamaku, aku tidak menyadari jika diriku mencintai nya. Aku baru menyadarinya saat usia ku tigabelas tahun, aku mulai menyukainya dan dari situlah mulai timbul perasaan yang tidak pernah aku bayangkan akan datang sebelumnya, perasaan itu tiba-tiba datang tanpa peringatan, mungkin Karena kami sering melakukan hal bersama, juga menghabisakan waktu dengan bersama, dan dari situlah aku mulai mencintainya.
Kaira gadis cantik dengan pipinya yang Cubby. Setiap kali aku melihat wajah cantiknya membuat ku gemas, setiap ekspresi yang ditampilkan diwajahnya membuatku ingin terus memandangi wajahnya dengan kagum. Kecantikan dan Kesempuraan yang ditampilakan diwajahnya. Itu membuatku Menganggumi Ciptaan Tuhan yang satu ini.
Aku dan Dia, Sudah Hidup Berdampingan Sejak Kecil. Aku tidak begitu ingat kapan Pertama kali kami bertemu, Rumah kami bersebelahan, mungkin Saja aku Sering melihat dia sebelumnya tapi aku tidak begitu mengingatnya. Sedangkan aku waktu itu masih terlalu kecil untuk mengingat kejadiannya.
Tapi aku ingat pasti Saat pertama kali kami bicara, saat itu aku berusia empat tahun, meski kenangan itu terlihat samar-samar di otakku, aku hanya ingat saat aku membantu dia Yang Saat itu terjatuh Saat Mengendarai Sepedanya, dia jatuh tidak jauh dari tempatku berdiri Saat itu, tanpa basa-basi saat itu aku Langsung menghampirinya Bermaksud untuk Menolong dirinya.
-•>
Flashback tigabelas tahun Lalu
"Kenapa kau menangis?" tanyaku pada gadis kecil di Hadapanku, yang bersimpuh di tanah itu, bersama sepedanya yang tergeletak di sampingnya.
Dia hanya mengangkat Wajahnya menatapku dengan airmata mengalir, membasahi pipinya dan terisak.
Aku berjongkok menyamai tinggi Gadis kecil yang terduduk ditanah itu.
"Hiks, atu Balu aja jatuh dari sepeda hiks, ihat ini anganku teryuka Hiks"-ucapnya dengan suara cadel khas anak kecil seumurannya, Gadis kecil itu Masih terisak seraya memperlihatkan kedua telapak tangannya yang tergores luka kecil akibat Jatuh Dari sepeda, kepadaku. Aku hanya bisa diam menatapnya.
[Hiks, Aku baru aja jatuh dari sepeda hiks, lihat ini tanganku terluka hiks]
Lalu Kemudian Aku meraih tangannya secara perlahan, aku memegangnya, setelah itu aku meniup-niup bagian Luka goresan kecil yang ada di tangannya, bermaksud untuk meredakan Rasa Perih akibat luka itu, meskipun lukanya kecil tapi untuk anak seusianya mungkin terasa perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARTIK |Tentang kita| [End]
Teen Fiction--- Menyembunyikan perasaan itu kepadanya adalah salah satu cara untuk mempertahankan Persahabatan kami. -Kartik- --- Benar kata orang "jika laki-laki dan perempuan itu tidak bisa murni menjalin persahabatan tanpa melibatkan perasaan" Awalnya aku b...