~ Hukuman ~

38 35 2
                                    

Aku Masih tersenyum memikirkan hal yang tadi malam terjadi pada kami, hal bodoh dan terjadi tidak sengaja, membuat kami berdua sekarang ini terkena masalah.

Sehabis pulang tadi dari taman, Aku dan Kaira, di interogasi oleh Ayah ku dan Papa Kaira, yang terlihat Khawatir pada ku dan Kaira, Kami hanya bisa pasrah, saat Ayah ku dan papa kaira, Menghukum kami atas kejadian tadi Malam, Aku mencoba menjelaskan pada mereka namun jawaban mereka tetap sama, aku dan Kaira tetap dihukum.

Dan hukum ini sama sekali membuatku sangat marah, Namun aku hanya bisa pasrah.

Aku duduk di kursi, yang aku pindahkan didekat jendela agar aku bisa menikmati pemandangan dari luar jendela.

Aku memainkan ponselku, mengirimkan berapa pesan pada kaira, namun tidak ada jawaban darinya mungkin kaira sedang melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.

Aku menyenderkan punggungku, Sambil menatap Ponselku, yang tiba-tiba ada notifikasi dari Kaira.

Aku :
Kai
Kau marah?
Maaf aku tidak bisa
Berbuat apa-apa

(Pesan yang aku kirimkan berapa menit lalu pada Kaira)

Kaira :
Tidak kar
Tidak apa-apa,
lagipula kita yang salah

Aku :
Iya, tapi maaf ya

Kaira :
No problem kar

Aku :
Okey
Kau sedang apa?


Kaira :
Baru aja bangun tidur
Hehehe 😁

Aku :
Astaga!

Kaira :
aku masih mengantuk kar

Aku :
Sungguh?

Kaira :
Iya

Aku :
Kau semalam kyknya
tdrnya nyenyak deh

Kaira :
Iya nyenyak, soalnya kan
di peluk Kartik hehe

Aku :
Iyadehh

Membaca pesan dari kaira, membuat ku senyam-senyum sendiri.

Pesan kaira membuat ku, ku ingat kejadian saat aku dan Kaira berada di kamarku berapa bulan lalu, saat kami sedang belajar bersama.

Kaira menghadapku, lalu tiba-tiba saja memelukku, aku juga membalas memeluknya.

"Dari kecil apa yang menjadi favorit ku?" Dia bertanya padaku sambil mendongakkan wajahnya menatapku.

Aku menggelengkan kepalaku, "Apa?"

"Pelukan darimu" jawabnya.

Aku mengerutkan kening ku bingung, "Kenapa?"

"Tidak tau kenapa aku nyaman berada dalam pelukanmu Kenyamanan ini tidak ada duanya Kartik"

"Semuanya aku dapatkan darimu, kartik" lanjutnya sambil tersenyum lebar kearah ku.

(Masih inget percakapan ini?, Kalo lupa ini ada di chapter 'Matematika')

Aku tersenyum mengingat hal itu, Ternyata Pelukan dari ku adalah Hal yang paling Kaira sukai.

Aku begitu memikirkan hal itu, membuat ku tidak sadar jika ada telepon dari orang yang baru saja aku pikirkan, siapa lagi jika bukan, Kaira.

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang