Hari ini banyak yang aku lewati Bersama Kaira, daritadi pagi masalah Kaira yang marah karena cemburu, curhatan Revina, dan perdebatan soal belajar Matematika.
Rasanya senang jika ada terus bersama Kaira, gadis yang sudah lama menjadi sahabat dan hm ya cinta pertamaku.
Malam ini hanya bisa ku habiskan memikirkan Kaira, memikirkan persahabatan kita gimana kami kedepannya akan terus bersama-sama atau tidak, memikirkan tentang perasaanku padanya, dia adalah cinta pertamaku. Aku memejamkan mataku sekejam lalu berkata dalam hati-"Cinta pertamaku akan sempurna atau tidak"
Aku sedang berbaring di atas ranjangku, sambil menatap plafon kamarku yang gelap, aku hanya menghidupkan lampu tidur saja jika malam, aku tidak terlalu suka Cahaya yang begitu terang.
"Kaira" gumamku menyebutkan namanya.
Aku tersenyum kecil "indah ya, persahabatan kita dulu tanpa ada perasaan itu kai" ucapku pada diri sendiri mengingat masa-masa kecil kami yang terlihat samar-samar di otakku.
Aku hanya diam menatap langit-langit kamarku, sampai sebuah panggilan dari ponselku membuatku harus bangun dan melihat siapa yang menelponku.
Aku tersenyum kecil melihat nama yang tertera siapa yang menelponku.
Aku tidak ingin membuat sang penelpon itu menunggu lama aku langsung mengangkatnya.Panggilan Tersambung...
"Hallo kartik" sapa orang disebrang saja, Adalah Kaira.
"Ada ap-" balasku.
"Aku ingin protes" potongnya cepat.
Aku mengembuskan napas ku terlebih dulu, aku sudah tau jika Kaira akan protes tentang soal yang aku berikan. "Iya silahkan" ujarku
"Ihhh Kenapa soal yang kau, berikan itu sulit-sulit sihhh, menyebalkan" ucapnya dengan nada kesal.
"Itu tugasmu Kaira"
"Ihh aku kesal padamu kartik, kenapa soalnya susah sihh, aku tidak suka matematika skrng kau berikan soal Kimia, huhh" aku mendengar Kaira menghela nafas dengan kasar.
"Aku marah padamu!!!" Teriaknya membuat aku menjauhkan ponselku dari telinga.
"Mana ada orang marah bilang dulu" ejekku sambil tertawa kecil.
"Jangan ketawa ini tidak lucu".
"Oke-oke kau fokus kerjakan soal itu saja ya, aku tutup dulu telepon nya" ucapku ingin mengakhiri pembicaraan kami di telepon, namun lebih dulu di cegah oleh suara protes kaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARTIK |Tentang kita| [End]
Novela Juvenil--- Menyembunyikan perasaan itu kepadanya adalah salah satu cara untuk mempertahankan Persahabatan kami. -Kartik- --- Benar kata orang "jika laki-laki dan perempuan itu tidak bisa murni menjalin persahabatan tanpa melibatkan perasaan" Awalnya aku b...