~ Cemburu ~

62 36 7
                                    

Bicara tentang Cinta, Kaira telah berapa kali jatuh cinta, dan lebih sering memilih untuk tidak menyimpannya, dia tipe orang yang tidak bisa memendam perasaan.

Cinta pertamanya Adalah Kevano, dua tahun yang lalu. Mereka berpacaran setalah aku membantu Kevano, menyampaikan surat cintanya kepada Kaira.

Bagi Kevano, aku memberikan bantuan ini menunjukkan bukti bahwa aku tidak ada perasaan untuk Kaira. Aku membantunya karena aku tau Kaira juga menyukainya. Mereka putus Setelah dua bulan berpacaran.

Sejak saat itu Berapa orang pemuda silih berganti datang mengantikan tempat Kevano dihati Kaira. Tapi tidak ada satupun yang bertahan dihati seorang Kaira. Mereka lebih sering menigkari kepercayaannya, membuatnya bersedih dan mengkhianatinya.

Kebanyakan dari mereka selalu membatasi kebebasan Kaira, sedangkan Kaira sendiri tidak suka kebebasannya dibatasi seperti itu.

Mereka juga tidak suka Kaira bersahabat denganku. Mereka tidak mengerti bahwa hal-hal kecil yang kami lakukan hanya sebatas persahabatan Semata, aku mencoba membuktikan bahwa sah-sah saja laki-laki dan perempuan mempunyai hubungan pertemanan yang dekat, walaupun aku selalu saja menyangkal perasaanku kepada Kaira.

Setiap hal ini terjadi Kaira memilih untuk melepaskan mereka. Akhirnya dia menolak semua cinta yang datang didepannya demi persahabatanku dengannya, hal ini lah yang membuatku ragu untuk mengungkapkan perasaanku padanya.

-•-

Kaira dia menghela nafasnya, menatap kearah ku dan Keano sambil memainkan jarinya gugup "hmm kartik, jujur aku tidak suka melihat jika kau maupun Keano dekat dengan siswi atau perempuan yang genit dan mencari perhatian seperti itu" ucapnya sambil mengubah raut wajahnya kesal.

Aku dan Keano tertawa geli mendengar ucapan dari Kaira itu.

Kaira menatap kami sambil mengerutkan keningnya dan bersedekap dada, "ada yang lucu kah, sehingga kalian tertawa seperti itu"

Aku dan Keano menhentikan tawa kami lalu menggelengkan kepala sambil menatap Kaira.

"Lalu kenapa kalian tertawa" tanyanya.

"Aku tidak menyangka jika, Kaira ternyata dari tadi sebal karena cemburu" ujar Keano sambil merangkul bahu Kaira dan menatapnya.

Kaira menoleh ke samping kiri yang langsung berhadapan dengan wajah Keano, "Gak, aku tidak cemburu" elaknya sambil membuang muka kearah lain.

"Ayolah jujur pada kami, kau cemburu kan" goda Keano lagi sambil menaikan Alisnya, membuat Kaira kesal.

Kaira melepaskan tangan Keano yang Merangkulnya, lalu menatap Keano kesal, "IYA IYA AKU CEMBURU MELIHAT KALIAN BERDUA BERSAMA CEWEK-CEWEK YANG CARI PERHATIAN KE KALIAN ITU!!" teriakannya membuat ku dan Keano terkejut.

Kaira hanya mengapa tajam kearah kami, lalu dia melangkah pergi meninggalkan kami, sebelum pergi dia sempat mengentaksn kakinya itu dengan kesal.

"Jika kau mengatakannya pada kami lebih awal kau tidak perlu marah dan kesal seperti ini kai" ucap Keano membuat Kaira berhenti dan menoleh ke arah belakang dimana aku dan Keano berada.

"Apa jika aku mengucapkannya pada kalian, kalian akan mengerti" ujar Kaira sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, sambil menaikan sebelah alisnya bertanya.

Aku dan Keano mengangguk Cepat.
"Iya aku akan mengerti jika kau menceritakan lebih awal, jika kau tidak nyaman kami berada dengan para perempuan yang menurut mu mencari perhatian itu, bilang pada kami Kaira" ucapku sambil berjalan maju kearah Kaira bersama Keano.

"Aku tidak mau bersikap egois pada kalian" ucap kaira menatap Kami.

"Aku tau, jika kau tidak suka kami berada disekitar mereka bicaralah kami akan menjaga jarak" ujar ku.

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang