~ Cerita Keano ~

55 36 2
                                    

Masih di hari kelulusan ku, hari ini entah kenapa aku merasa gelisah Juga resah, Kali ini nilaiku akan menentukan aku akan di terima di universitas mana, aku berharap aku bisa di terima di universitas impian ku sedari dulu.

Kami semua menunggu hasil akhir nilai kami, Saat-saat inilah yang membuat jantungku berdetak lebih cepat, Aku gugup, jika aku tidak mendapatkan nilai yang bagus, aku tidak tau akan diterima di universitas mana.

kami bertiga sekarang sudah duduk bergabung bersama murid-murid Yang lain, Keano telah bergabung bersama kami, sekitar 15 menit yang lalu, dia datang bersama dengan nenek dan kakeknya mewakili kedua orang tua keano yang tidak bisa hadir hari ini.

Aku menoleh kearah keano yang duduk di sebelah kiriku, aku melihatnya dari tadi hanya diam, dia hanya menyapa saja, setelah itu tidak ada percakapan diantara kami bertiga.

Aku berfikir mungkin Keano sedikit kecewa karena orang tuanya tidak bisa hadir dalam acara penting dalam hidup keano seperti acara kelulusan ini.

Aku memegang bahunya, seketika membuatnya menoleh kearah ku, lalu menaikan sebelah alisnya bertanya, aku tersenyum padanya, "aku tau kamu kecewa, tapi aku yakin orang tuamu, juga kecewa di sana karena tidak bisa hadir di sini untuk menyaksikan putra nya, lulus"

Keano hanya mengangguk kecil, "Hm, mungkin saja, Tapi jikaa mereka kecewa itu tidak mungkin, mereka terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing, hingga melupakan aku"

Aku menggeleng tegas, "tidak ke, Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, mereka ingin anaknya mendapatkan kehidupan yang layak, hingga mereka berkerja sekeras ini"

Keano Hanya menaikan bahunya acuh, "ingin anaknya mendapatkan kehidupan yang layak?, hingga melupakan momen penting dalam kehidupan anaknya sendiri." ucapnya setelah itu tertawa hambar.

Aku menatap keano, dalam Tawa nya terdapat luka dan kekecewaan yang amat mendalam pada kedua orangtuanya yang tidak bisa hadir menemaninya dalam acara kelulusan hari ini.

"Ke" panggilku, membuat Keano menoleh kearah ku.

"Sudahlah kar, jangan bahas ini lagi, aku tidak ingin hari ini mood ku hancur gara-gara kau membahas hal ini" ucapnya.

Keano menarik nafas sebelum melanjutkan ucapnya padaku, "aku baik-baik aja Kar, Ini sudah biasa terjadi padaku, Jadi kau tenang saja" lanjutnya, setelah itu keano berdiri dari duduknya dan berjalan pergi keluar dari aula sekolah.

Aku melihatnya pergi tanpa berfikir panjang, aku langsung menyusulnya.

Keano hari ini bersikap sangat aneh, tidak seperti biasanya, dia yang selalu terlihat ceria di hadapan ku ataupun kaira, tapi hari ini dirinya terlihat sangat pendiam dari biasanya.

Aku mengikutinya yang berjalan menyusuri lorong koridor sekolah, hingga aku ikut berhenti saat dia menghentikan langkahnya di depan Laboratorium IPA.

"Kenapa kau mengikuti ku, kar?" Keano membalikkan badannya menatapku.

"Aku Khawatir padamu Ke" balasku.

"Aku baik-baik aja, sebaiknya kau kembali kar, sebelum kaira mencari mu" usir keano secara halus padaku.

"Kau juga harus ikut kembali bersamaku ke aula, ke"

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang