~ Pelukan ~

47 34 40
                                    

Rasa sakit yang Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, Rasa sakit yang membuat dada ku sesak, satu harapan Yang di hancurkan begitu saja.

Gadis yang selama ini aku cintai ternyata tidak mencintaiku, satu kebenaran yang membuat hatiku merasa sangat sakit, saat mengetahuinya.

Aku tersenyum kecut, ternyata cinta pertama ku tidak sempurna, kisah cinta ku berakhir begitu saja, Bahkan sebelum aku bisa memiliki dan mengungkapkan perasaan ku, kepada gadis yang aku cintai.

Pagi ini Hujan turun lumayan deras, membuat hawa disekitar menjadi dingin, Aku melihat keluar Jendela kamarku, yang langsung berhadapan dengan kamar Kaira. Aku yakin setelah kejadian tadi malam, kaira masih tertidur lelep di bawah selimut tebalnya.

Aku tersenyum kecil mengingat kejadian kemarin malam yang kita berdua alami, Kejadian Konyol yang kami alami tadi malam setelah Kaira mengungkapkan apa pendapatnya tentang perjodohan kami.

Ada sedikit rasa bahagia di dalam hatiku tadi malam.

Flashback on •>

Malam ini, rasa sakit kembali menjalar ke hatiku, dadaku yang sesak, saat kaira mengungkapkan ketidak inginkan nya tentang perjodohan kami.

Aku masih memeluknya, kami berpelukan dengan rasa sakit yang tidak pernah aku banyangkan sebelumnya, akan sesakit ini.

"Kai" panggilku, setelah kami berpelukan lama, tanpa ada satu pembicaraan diantara kami.

Namun tidak ada jawaban dari gadis yang ada di dalam pelukanku itu.

Hanya ada dengkuran halus yang di keluarkan dari mulut nya, aku menundukkan kepalaku sedikit, untuk melihatnya, kelopak matanya terpejam dengan indah, suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya, jejak air mata masih membekas di pipinya.

Aku mengulurkan tanganku ke pipinya untuk menghapus jejek air mata yang ada di pipi chubby gadis itu, Mungkin kaira kelelahan setelah menangis, jadi tanpa sadar dirinya tertidur.

"Kaii" panggil ku dengan lembut.

Namun tidak ada jawaban darinya.

Aku menepuk-nepuk pipi nya pelan, mencoba membangunkan dirinya, namun gadis itu hanya menggeliat tanpa membuka matanya.

Sepertinya benar jika Kaira, sangat kelelahan hingga sulit di bangunkan, Mau tidak mau aku hari ini harus tidur bersama kaira di taman ini.

Aku mengamati wajah nya, kulit wajah putih mulus dan bersih, Bulu matanya lentik, bibir mungilnya yang berwarna merah muda, pipinya yang chubby membuat gadis itu terlihat begitu menggemaskan, dan satu lagi hidungnya yang mancung membuat dirinya terlihat sempurna, satu kata untuk gadis yang ada dalam pelukanku itu,

Cantik, wajah itu begitu sempurna dan
Cantik, siapapun yang memandangnya tidak pernah akan bosan, seperti aku tidak pernah bosan memandang Gadis ini.

Aku membelai Rambutnya dengan lembut, mengangkat sedikit badannya dan aku berdiri, aku menidurkannya di kursi yang kami dudukin, aku menaruh kepalanya secara perlahan ke kursi dan menaikan kedua kaki kaira keatas kursi yang lumayan panjang.

Aku membuka Hoodie ku, Menyelimuti tubuh bagian atas kaira dengan Hoodie ku itu, meskipun hanya sebagian badannya saja, berharap dengan itu kaira tidak merasa kedinginan.

Aku tidak begitu kedinginan, karena aku memakai kemeja.

Aku berjongkok tepat didepan kursi yang Sedang kaira tiduri, aku berada tepat di depan wajahnya, tanganku terulur untuk mengelus rambut hitamnya dengan lembut, membelai pipinya yang Chubby itu dengan halus, setelah itu aku mendekatkan bibiku ke keningnya.

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang