~ Bingung ~

54 36 11
                                    

Acara Kelulusan di sekolah selesai, dan semua orang berbondong-bondong untuk pulang kerumahnya masing-masing. Begitupula dengan aku, kami sudah sampai di rumah namun saat kami ingin masuk ke rumah Keluarga kaira, menyapa dan menghampiri kami.

"Hai Apa kabar, Bim?" Tanya Papa kaira, pada ayahku.

"Baik Bram, kau bagimana?" Ayahku balik bertanya.

"Seperti yang kau lihat, baik dan sehat" ucap ayah kaira sambil menepuk pundak ayahku, sedangkan Bundaku dan Mama kaira saling berpelukan sebentar.

"Ayo masuk" ajak bundaku, kami semua masuk kedalam rumahku.

Aku dan kaira tidak sempat berganti pakaian, kami langsung duduk di ruang tamu, bundaku dibantu mama kaira sibuk menyiapkan cemilan.

Aku tidak tau, maksud keluarga kaira datang ke rumahku, ini semua membuatku bingung.

Papa kaira mengalihkan pandangannya ke diriku, lalu berjalan melangkah kehadapan ku, beliau duduk di samping ku, lalu menepuk pundak dan merangkul ku, "Pemuda ini cepat sekali dewasanya ya, Cerdas, dan tampan pula" puji Papa kaira kepadaku.

Aku tersenyum canggung, "hehe iya om"

"Gak usah canggung kar, Kan kamu sebentar lagi mau jadi anak Papa"

"Hah" Aku bingung dengan ucapan papa dari kaira itu, bagitupun dengan Kaira.

Orangtuaku maupun orangtua kaira, hanya senyum-senyum, menatap kami yang sedang bingung.

"Maksud papa apa?" Tanya kaira pada sang Papa.

"Loh kamu kok gak tau"

Papa kaira melepaskan rangkulannya.

"Loh kamu sama Kartik, tu pacaran kan?" Tanya Papa Kaira Sepontan, membuat ku dan kaira memelototkan mata kami tidak percaya apa yang baru saja beliau lontarkan.

Aku dan Kaira kompak menggelengkan kepala kami.

"Gak pah, Aku sama Kartik cuma sahabatan" elak kaira, tapi benar apa yang kaira katakan, aku dan dirinya hanya sebatas sahabat tidak lebih, kalo lebih pun, aku akan menjadi Kakaknya yang selalu menyayangi adiknya.

"Iya om"

"Gak apa-apa, berawal dari persahabatan nanti sampai ke pelaminan" Ucap Papa kaira membuat ayahku, bundaku, dan Mama kaira, tertawa seakan-akan mengejek kami berdua.

"Pah, itu tidak mungkin" ujar kaira dengan wajah masam.

"Loh mungkin aja, kartik mau kan sama Kaira?" Ucap Papa kaira sambil merangkul bahu putrinya itu.

Aku diam, karena aku bingung ingin menjawab apa, "Maulah dia masak enggak" Bukan aku yang menjawab, melainkan Ayahku yang tiba-tiba berada di sampingku.

"Pah!!" Rengek kaira, membuat semua orang Yang ada disana tertawa melihatnya.

"Enggak-enggak sayang, kami Hanya bercanda" ucap Papa kaira menenangkan putrinya.

"Tenang aja kaira, Kami hanya bercanda, kami tidak akan memaksa kalian, sebelum kalian saling menyukai dan mencintai" ucap ayahku tiba-tiba, membuatku terkejut apa maksud dari ini semua, Apa ayahku ingin menjodohkan kami?, Aku menggelengkan kepalaku, menghapus pikiran itu jauh-jauh, aku dan Kaira masih punya cita-cita yang ingin kami gapai.

Tapi entahlah aku begitu sangat penasaran dengan ini Semua, dan tanpa sengaja aku langsung bertanya tanpa berfikir panjang.

"Kalian bermaksud untuk menjodohkan kami?" Tanyaku menatap orangtua ku dan kaira Secara bersama.

Mereka mengangguk, membuatku dan Kaira ternganga tidak percaya, apa-apaan ini semua?.

Perjodohan?, itu tidak mungkin Sekali, semua orang tau jika aku dan kaira adalah Sahabat, dan kami tidak akan menjadi lebih dari sahabat, karena aku tau jika dirinya sama sekali tidak bisa mencintaiku.

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang