~ Extra Part|Hanya Kami Berdua|~

28 10 0
                                    

Aku sudah berada didepan gerbang rumah Sebelah rumahku. Tepatnya rumah kaira. Aku sudah memencet bel rumahnya. Namun belum ada yang keluar untuk membuka Gerbang ini. Aku hanya mengamati dari luar rumah itu, berharap ada seseorang yang akan segeralah kita  membukakan gerbang rumah ini untukku. Aku menekan lagi bel rumah itu untuk ke tiga kalinya. Tak selang lama seorang gadis datang dengan masih memakai piyama tidur.

Dia membukakan gerbang dengan malas. Aku hanya tersenyum kecil menatapnya.

"Kartik, kenapa kau datang sepagi ini?. Aku masih mengantuk" ujarnya dengan mata yg sayu.

Aku berjalan masuk kedalam rumahnya, yang kelihatan nampak sepi.

"Kemana orang tuamu?" aku bertanya padanya, seraya membalikan badanku menghadapnya yang sedang berdiri dibelakangku.

Kaira menguap dulu sebelum menjawab. "oh papa dan mama, tadi malam pergi"

"Kemana?" tanyaku bingung

"Berkujung ke tempat Kakak" balasnya.

Aku mengerutkan keningku, "tiba-tiba seperti ini?".

Kaira menganggukkan kepalanya, "iya. Kakak sedang membutuhkan Mama dan Papa"

Aku mengangguk mengerti.

Kami sekarang sedang berada diruang tamu rumah kaira. Hanya kami berdua saja. Kaira duduk di sofanya dengan lesu.

"Ini kue dari bunda. Jangan lupa di makan." ujarku seraya menaruh tempat makan berisi kue, dan satu kotak warna hitam yang sengaja aku bawa. Aku letakan di meja yang berada di ruang tamu.

"Hmm. Ucapkan terimakasih pada bunda" ucapnya.

Aku mengangguk, "iya. Jika ingin lanjut tidur sebaiknya di kamar."

Tidak mendengar jawaban yang kaira berikan. Hanya gumam tidak jelas yang kaira berikan. Aku menoleh ke arahnya, yang saat ini sudah setengah tidur.

Aku hanya tersenyum menatapnya dan menggelengkan kepalaku.

Aku mengambil tempat makan yang tadi aku letakan di meja, aku memindahkannya di lemari pendingin.

Setelah itu aku beralih menatap Kaira yang saat ini sudah terlelap dalam tidurnya. Aku mendekat dan perlahan-lahan mengangkat tubuhnya itu, dan berjalan pelan menaiki tangga menuju ke kamarnya. Aku akan memindahkan Gadis itu ke kamarnya.

Entah kenapa aku tiba-tiba ingin bersama dengan gadis ini untuk lebih lama. Rasanya aku tidak bisa meninggalkan nya sendirian.

Aku membuka kamarnya dengan kaki ku yang sedikit mendorongnya. Dan kamar itu terbuka, nuansanya sedikit berbeda dari terakhir kali aku memasuki nya. Meskipun banyak yang berubah dari kamarnya, namun suasana nya tetap sama.

Aku meletakan tubuh Kaira Ke kasur nya dengan pelan. Agar tidur kaira tidak terganggu. Namun saat tubuhnya sudah sempurna berada di atas kasur, kaira malah melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Membuatku tidak siap dan jatuh tepat di samping Tubuhnya.

"Hahahah" tawa kaira menggelegar, disamping wajahku. Matanya yang tadi sayu sekarang terlihat lebih segar.

Aku menatapnya dengan sebal, ternyata gadis ini mengerjaiku. Aku mencoba membenarkan posisi ku kembali ke semula. Dan duduk di samping gadis itu yang masih tiduran seryaa tertawa.

"Kau mengerjaiku?"

Gadis itu mengangguk Lalu tertawa keras.

Aku menatapnya dengan kesal, karena ia mengerjaiku. Aku mendekat kearahnya dan mengelitiki tubuhnya.

"Hahaha. Kartik hentikan!. ini geli hahahah" Tubuh Kaira bergerak kesana-kemari merasa kegelian seraya tertawa kegelian.

Aku menhentikan Aksiku dan Membalikan badanku, memungguinya.

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang