Kami masih berjalan menuju ke arah rumah kami.
Aku dan Kaira tidak ada pembicaraan antara kami selama perjalanan, hanya keheningan yang ada.
Aku menatapnya, "kai maukah kita belajar bersama" tanyaku padanya, sebelumnya aku telah merencanakannya jika hari ini aku akan mengajak Kaira untuk belajar bersama.
Kaira menengok kearahku, dia mengangguk dengan semangat "tentu saja, sebentar lagi kita akan ujian kelulusan, aku belum menguasai materi apapun" ucapnya.
"Aku akan mengajarimu"
Kaira mengangguk tersenyum padaku, "Aaa terimakasih kartik"
Aku mengangguk, kami berjalan sejajar tidak lupa tangan kami yang saling mengengam.
Tidak butuh waktu lama aku dan Kaira, telah sampai dirumahku, Kami langsung masuk kedalam rumahku.
"Kak Kaira!!" Teriak Riko saat aku dan Kaira sudah masuk kedalam rumah.
Riko berlari kearah ku dan Kaira.
"Kak, kaira ingin main ke sini" tanya Riko.
Kaira mengangguk.
"Bukan main tapi belajar" sambung ku membenarkan.
Riko mentapku sengit sambil berucap, "aku tidak tanya padamu kak kar"
"Ya sudah, aku dan Kaira ingin naik keatas" ucapku sambil mengandeng tangan kaira berjalan menuju tangga.
"Sana" ucapnya sambil bersedekap dada lalu pergi keluar rumah.
Aku dan kaira menengok kearah Riko yang sudah keluar rumah, Kaira dan aku hanya tersenyum kecil saja, melanjutkan berjalan menaiki satu persatu tangga menuju kamarku.
Kami sampai didepan kamar ku, Aku langsung mengajak Kaira masuk, bagi Kaira kamar ku tidak asing baginya,
"Kamarmu tidak banyak berubah ya kar" ucapnya saat melihat seluruh isi kamar ku.
"Tidak masih sama seperti dulu" balasku.
"Aku merindukan suasana kita dulu" ujarnya sambil membuka gorden jendela dikamarku yang berhadapan dengan kamarnya.
"Aku juga Kaira" sautku sambil berjalan menuju kearahnya.
Kaira menghadapku, lalu tiba-tiba saja memelukku, aku juga membalas memeluknya.
"Dari kecil apa yang menjadi favorit ku?" Dia bertanya padaku sambil mendongakkan wajahnya menatapku.
Aku menggelengkan kepalaku, "Apa?"
"Pelukan darimu" jawabnya.
Aku mengerutkan kening ku bingung, "Kenapa?"
"Tidak tau kenapa aku nyaman berada dalam pelukanmu Kenyamanan ini tidak ada duanya Kartik"
"Semuanya aku dapatkan darimu, kartik" lanjutnya sambil tersenyum lebar kearah ku.
Aku mengerti ucapan dari Kaira, tapi aku hanya ingin mendengarkan saja tanpa menjawabnya. Jika menjawabnya akan semakin panjang.
Kaira melepaskan pelukannya begitupula denganku.
"Ayo belajar" ajakku Karena tidak ingin melanjutkan pembicaraan kami tadi yang bisa membawa perasaan ku pada kaira semakin dalam, dan keinginan ku memilikinya akan semakin besar.
Kami berdua berjalan menuju kemeja belajarku.
"Wow, buku-buku mu banyak juga pantas kau Pintar, apa aku perlu membeli buku yang banyak untuk menjadi pintar seperti mu juga Kar" ucapnya dengan wajah polos, membuat diriku tertawa Pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARTIK |Tentang kita| [End]
Teen Fiction--- Menyembunyikan perasaan itu kepadanya adalah salah satu cara untuk mempertahankan Persahabatan kami. -Kartik- --- Benar kata orang "jika laki-laki dan perempuan itu tidak bisa murni menjalin persahabatan tanpa melibatkan perasaan" Awalnya aku b...