part 18

2.3K 260 48
                                    











Ting tong ting tong

Suara bell apartemennya membuat sai yang baru saja selesai mandi menuju kearah pintu.

Kret


"Kau tahu paswordnya,kenapa harus menekan bell?"

Sai menatap ino yang berdiri didepan apartemennya dengan raut wajah yang baru bangun tidur namun dia sudah mencuci wajah dan sikat gigi saja.

"Aku tidak tahu kau sudah bangun atau Belum"

Ino masuk kedalam apartemen sai,perlu kalian tahu bila mereka tinggal bersebelahan.

"Kau sudah sarapan?"

Tanya sai menuju dapur untuk sarapan.

"Belum"

Ino mendekat kearah sai yang mengeluarkan makan yang sudah ia pesan untuk sarapan karena dia tinggal sendirian jadi dia sering memesan makanan pesan antar.

"Kau yang membawaku pulang semalam?"

Ino tersadar setelah dia bangun dipagi hari dan sudah berada di apartemennya.

"Kebetulan aku lewat dan melihatmu"

Mereka bertetangga setelah mereka lulus sekolah menengah atas,kalau sai orang tuanya menetap diluar negeri sedangkan ino tidak mau tinggal bersama orang tuanya karena lebih suka tinggal sendirian.

"Apa aku merepotkanmu?"

Ino menatap sai tidak enak hati karena dia sering merepotkan sai saat dia mabuk bahkan ino memberitahu password apartemennya kepada sai karena dia pernah tidur di apartemen sai dan sekaligus mengacaukan apartemennya.

"Kau tahu sendiri"

Sai tidak perlu menjelaskan karena ino selalu bertingkah kalau sudah mabuk.

"Maaf"

Ino menundukkan kepalanya sambil memakan sarapan yang diberikan sai kepadanya.

"Apa kau tidak bisa berhenti pergi ketempat seperti itu?"

Sai tidak tahu kenapa ino sejak lulus sering ke bar dulu dia sering pergi diam-diam dengan menyamar karena anak sekolah tidak boleh masuk kedalam bar.

"Aku hanya minum bir tidak melakukan hal yang aneh-aneh"

Ino mengerucutkan bibirnya mendengar omelan sai.

Drt drt drt

Suara handphone ino membuat ino berdiri dan mengambil sarapan itu untuk dilanjutkan di apartemennya.

"Bukan karena kau ingin mencari pasangan kencan"

Sai tahu jika ino sering berkencan dengan orang yang berbeda.

"Sai kita kekampus bersama"

Ujar ino sebelum keluar dari apartemen sai.

"Hn"

Sai menghela nafas kemudian melanjutkan sarapannya.




Sakura berjalan melihat jam tangannya.
Dia membawa selembar kertas ditangannya,dia membawa brosur berisikan klub yang bisa dipilih nanti.
Sakura belum menentukan klub apa yang akan dia pilih.

"Itu salah kalian"

Tenten berujar kepada ino yang kesal mengingat kejadian semalam.

"Temari meninggalkan aku"

Do You Know Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang