Tragedi.

30 13 1
                                    

00. Tragedi.

"Dia mau kita mati bareng bareng, soalnya kita juga buat dia bunuh diri bareng bareng"

=============================

"Lo semua jahat sama gue!" Pekik seorang gadis yang masih memakai seragam sekolah lengkapnya. Kini gadis itu tengah berderai air mata. Gadis itu sudah melangkahkan kakinya untuk naik dipembatas rooftop sekolah.

"Kiara Lo jangan gila!" Gadis yang bernama Kiara itu tidak mendengarkan larangan segerombolan siswa yang memakai seragam yang sama dengannya mungkin itu teman temannya atau bukan.

Kiara menoleh kearah keenam siswa dan siswi yang mencoba meraihnya agar tidak jatuh kebawah bayangkan saja kini gadis itu sedang berada di atap sekolah yang berlantai 5. Jika gadis itu terjatuh bisa melayang nyawanya.

"Gue udah gila!, Gue capek, gue bener bener muak sama kalian berenam kenapa?! Kenapa kalian selalu buat gue stres kalian bikin gue gila aaarrrkkk" Demian salah satu dari mereka berenam mendekat mencoba meraih tangan Kiara.

"Lo ngedeket gue lompat!" Ancam Kiara membuat Demian menghentikan langkahnya.

"Sekarang gue tanya kalian punya masalah apa sama gue!?" Teriak Kiara. Membuat keenam siswa dan siswi itu menoleh satu sama lain. Lalu pandangan mereka sekarang mengarah pada Kiara.

"Gak bisa jawab?!. Jelas! Kalian gak punya alasan kalian cuma pengecut! Kenapa kenapa? Kita udah temenan dari SMP tapi kenapa kalian ngebully gue dan buat gue menderita setelah kita SMA!?" Teriak Kiara membuat keenamnya terdiam. Mereka salah.

Ternyata kelakuan mereka selama ini berhasil membuat gadis bernama Kiara yang juga sahabat mereka sakit hati. "Lo udah bikin Bagas pergi dari kita" celetuk Itha salah satu dari keenamnya. Kiara tersenyum kecut.

"Gara gara itu?, Woy Lo semua sadar! Bukan gue yang buat dia pergi tapi kedua orang tuanya yang ngirim dia buat pindah sekolah di luar negeri tapi kenapa malah gue yang Lo pada salahin!?" Kiara menggeleng air matanya terus mengalir. Gadis itu mundur secara perlahan.

"Ra maafin kita tapi Lo jangan lompat dari situ Ra jangan gila!" Kali ini Regar yang berbicara. Jika diingat dirinya juga pernah membuat Kiara terluka dan itu ia sengaja.

"Gak! Gue gak bakal nurutin omongan kalian lagi udah cukup. Sekarang gue pengen tidur tenang tanpa gangguan pengecut siluman binatang kayak kalian"

Tubuh mereka berenam membeku. Kiara benar benar menjatuhkan dirinya. Tubuh Gladis merosot terduduk dilantai rooftop matanya berair mulutnya ia bekap dengan tangan.

"Kiara!!!" Pekik Demian, Regar, Sara, Itha, Eza. Mereka berlari menuju pembatas rooftop melihat kondisi Kiara. Itha dan Sara terpekik kaget sedangkan Demian, Regar dan Eza memalingkan wajah mereka melihat bagaimana kondisi Kiara sekarang.

"Kacau, Kiara sinting ngapain bunuh diri!" Decak Regar frustasi.

"Ka–kalo ketauan gi–gimana gue takut" tubuh sara gemetar sedangkan Gladis sudah memeluk lututnya gadis itu sangat merasa bersalah karena dirinya lah yang paling sering membully Kiara.

"Cepet kebawah kita beresin mayat kiara" keenamnya berlari menuju bawah tempat dimana jasad Kiara berada semuanya terpaku.

Saat melihat darah terus mengalir dari kepala Kiara dan tangan gadis itu juga dilumuri darah posisi Kiara sekarang terlentang. "Gue takut ketahuan Regar!" Pekik Itha.

"Ini salah kita semua" Sara menyela. Wajah gadis itu terlihat khawatir.

"Bukan salah kita sepenuhnya salah dia juga kenapa pakek acara bunuh diri segala!?" Eza berseru.

"Cepet beresin keburu ada yang liat Lo pada mau masuk penjara gue ogah!" Walaupun tampak ragu ragu mereka semua mulai mengangkat tubuh Kiara. Kecuali Gladis.

"Dis bantuin!" Suruh Demian sedari tadi melihat Gladis menatap mayat kiara dengan tatapan kosong.

"Dis Lo kenapa!?" Eza kesal sendiri melihat Gladis. Ada apa dengan gadis itu.

"Gue takut Kiara balas dendam" ucap Gladis tiba tiba membuat teman temannya menatap cewek itu bingung.

"Maksud Lo?" Tanya Itha yang bingung belum bisa mencerna kata kata Gladis tadi.

"Kiara bunuh diri gara gara kita gue takut dia bakal bales dendam!"

"Ngaco, Kiara udah mati gimana caranya dia bales dendam mending Lo gak usah banyak nghayal bantuin bawa mayat ini!" Gladis menggeleng. Membuat Eza dan Regar mendengus kesal.

"Tinggalin dia sendiri Lo semua ikut gue buat ngurus mayat ini!" Semuanya mengangguk. Dan kini tinggallah Gladis sendiri menatap teman temannya yang membawa mayat kiara.

"Umur Kiara baru 17 tahun, dia bunuh diri hari ini harusnya dia ngerayain ulang tahunnya" gumam Gladis dengan tatapan kosong. Tubuh gadis itu gemetar kembali. Rasa bersalah terus menyelimuti hati gadis itu.

=========================

Cerita ini dibuat oleh author amatiran. Jadi kalo ada typo atau salah salah kata mohon komentarnya dan maafnya.

Kiara Dilandinda.

Gladis Rahayu

Itha Saraswati

Regar dirgantara

Eza Gionino

Sara Wijayani

Demian Aditya Pratama

======================

"Apa ini awal dari semuanya?" Gladis

"Kayaknya iya. Gue rasa hidup kita gak bakal tenang" Itha.

"Jangan pikirin hal hal yang gak bakal terjadi" Regar.

"Firasat gue gak enak tentang kejadian itu" Sara.

"Kejadian itu gak sepenuhnya salah kita" Demian.

"Tapi kita gak tau kedepannya bakal gimana" Eza.






–Petaka.17–









Tbc.

Petaka.17 •On Going•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang