Birthday Sara.

0 0 0
                                    

15. Birthday Sara.

"Orang yang paling berarti dalam hidup Lo bakal pergi secara perlahan"

===================================

Sara menatap kosong sebuah bingkai Poto yang terdapat dirinya serta teman temannya semasa kecil dulu. Senyuman terukir dibibir gadis itu mengenang masa masa pautnya dengan bermain, bercanda, dan tertawa bersama.

Saat itu mereka masih belum mengenal rasa benci, balas dendam dan cinta semuanya berawal dari masa SMP mereka yang mulai renggang. Sampai masa SMAnya yang mulai menghancurkan satu persatu arti persahabatan mereka.

Tiga sahabatnya meninggal secara tak wajar saat umur mereka genap 17 tahun Sara tersenyum kecut saat mengetahui kenyataan kalau hari ini ulang tahunnya. Dan itu artinya ia akan kehilangan nyawanya hari ini tidak dipungkiri Sara benar benar tidak menginginkan ulang tahunnya tiba secepat ini.

Ceklek!

Sara menoleh kearah pintu. Gadis itu menemukan kakak perempuannya Rani tengah menyengir kearahnya Sara yang tadinya ingin melow melow manja jadi terganggu. "Apa?" Tanya Sara ketus.

"Dih dih galak amat Lo Jamilah" Rani menerobos masuk kedalam kamar Sara. Melihat lihat isi kamar adiknya itu.

Sara meletakkan kembali bingkai Poto yang ia pegang tadi. Gadis itu melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah sinisnya.

"Eemmm sar gue boleh pinjem anu gak?" Rani menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Baju gue lagi? Kayak gak punya baju aja" sindir Sara membuat Rani lagi lagi menyengir.

"Yaelah pelit banget sama kakak sendiri"

"Gak gak baju gue udah pada buluk buluk. Nih ya seharusnya Lo itu ngasih gue hadiah baju hari ini ulang tahun gue bukannya malah minta pinjem baju" Rani menghampiri adiknya.

"Utututu kacian banget yah, untung diinget Lo ulang tahun hari ini kalo gak diingetin wah lupa gue haha" Sara merotasi kedua bola matanya malas. Rani memeluk Sara sangat erat sampai sampai Sara susah untuk bernafas.

"Bwiswa lwepaswin gwuwe gwak!?" Karena kesulitan bernafas ucapan Sara menjadi tidak jelas. Rani yang tadinya memeluk Sara dengan erat kini mulai melonggarkan pelukannya mereka.

"Hehe maaf, tapi ya Sar entah kenapa gue pengen banget peluk Lo lamaaaaaaa banget kayak Lo tuh bakalan pergi dari samping gue" ucapan Rani membuat Sara menelan salivanya.

"Gue bakal pergi jauh dari Lo sebentar lagi ran" ucap Sara dalam hati. Gadis itu berusaha untuk tersenyum didepan Rani walaupun dipaksakan.

"Ah ngaco Lo udahlah keluar aja dari kamar gue. Gue mau siap siap buat ketemu temen temen gue buat ngerayain ulang tahun gue" usir Sara pada Rani. Gadis itu mendorong pelan bahu kakaknya dan menggiringnya keluar dari kamar miliknya.

"Tapi Sar gue butuh–"

Brak!!

Belum sempat melanjutkan ucapannya Sara dengan cepat menutup pintu kamarnya. "Punya kakak gini amat gak modal padahal udah kerja lah gue kalo pengen beli baju kudu minta bunda dulu" kesal Sara.

Petaka.17 •On Going•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang