Wedding Dress √

Chapter 40 - Beautiful in White

Play music in mulmed

Westlife - Beautiful in White

Bismillahirrahmanirrahim

✿_____✿_____✿

Ini hari bahagiamu. Yang di mana harus menjadi hari bahagiaku juga, meski bukan akulah peran utama dalam kisah ini. Intinya, hari ini kukatakan kamu sangat cantik berpakaian putih.

✿_______________✿_______________✿

Mobil Alden berhenti di depan rumah. Semua tamu sudah menunggu.

Terutama sang calon mempelai pria.

Galiena yang panik akhirnya bisa bernapas lega. Alden dan Aina kembali dengan selamat. Sudah pasti Aina berhasil membuat Alden meredakan amarahnya. Terlepas dugaan Alden yang ingatannya sudah kembali atau tidak, yang penting mereka kembali dan terlihat baik-baik saja, bahkan sangat di luar prediksi.

Alden keluar dari mobil, kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Aina.

Tangannya terulur.

Aina menatap uluran tangan Alden, kemudian beralih ke wajahnya. Alden sudah terlihat benar-benar tenang.

"Aku antar ke Aska."

Aina menerima uluran tangan Alden, lalu keluar dari mobil.

Alden harus sadar sesadar-sadarnya, perannya di sini sebagai adik dari kakaknya yang akan segera melangsungkan pernikahan.

Mereka berjalan berdampingan memasuki halaman rumah yang dihiasi pernak-pernik pernikahan dengan konsep rustic wedding. Konsep pernikahan outdoor ini Aina yang menginginkannya. Agar terkesan sederhana, natural, tapi terlihat sangat cantik.

Semua kursi tamu berbahan kayu yang warnanya usang, dipadu dengan pita warna putih. Ada dessert bar yang didominasi dengan kayu, terdapat beberapa jenis cake dan kue di sana. Ada rangkaian bunga, aneka vas dan bunga liar yang ditempatkan pada tangga kayu, semakin menambah kesan natural dan elegan.

Tak lupa juga kue pengantin berupa kue crumb coat. Penampilanmya unfinished seperti belum selesai dilapisi dengan icing. Ada tambahan buah segar di atasnya, hingga terlihat lebih menawan.

Tangan Aina di genggam dua tangan Alden.

Pengantin kali ini berbeda, dia didampingi adik lelakinya, bukan para bridesmaid.

Aina dengan balutan gaun pengantin sederhana, berjalan dengan anggun, didampingi Alden dengan balutan kemeja dan jas.

Sebelum datang ke sini, Alden meminta Aina untuk mampir dulu ke salon untuk memperbaiki riasan make up-nya yang sempat rusak karena air mata. Ini adalah hari paling berharga sekaligus bersejarah, yang di mana akhirnya Aina memakai gaun pengantin impian yang sudah didambakan sejak lama. Hari di mana statusnya berubah menjadi seorang istri dari lelaki beruntung yang berhasil memenangkan hatinya. Jadi Alden ingin Aina berpenampilan sesempurna mungkin. Alden tidak mau merusak acara pernikahan 'kakaknya'.

Biarkan ia menikmati lukanya sendirian.

Meski bukan dengannya, Aina harus tetap merasakan euforia menjadi ratu dalam satu hari.

Anggap ini sebagai bentuk kasih sayang adik kepada kakaknya yang tidak pernah Alden lakukan selama hidup.

Semuanya menatap kehadiran adik dan kakak itu.

Mulut Om Gustin terbuka, mata tidak berkedip walau sekali. Di kepalanya, kira-kira begitulah pemandangan yang akan ia lihat jika dulu Aina dan Alden jadi menikah. Tapi takdir Tuhan sangat sulit untuk ditebak. Gagalnya pernikahan mereka memiliki alasan besar. Jika tak gagal, maka akan menimbulkan kesalahan fatal.