Chapter 5 - Jealous

4.4K 683 195
                                    

Putar lagu di mulmed di atas ya, biar tau lagunya gimana. Betapa romantisnya lagu lawas itu, favoritnya Alden

Bismillahirrahmanirrahim

✿_____✿_____✿

Sebelumnya aku sudah sering jatuh cinta, tapi rasanya tidak pernah sekuat ini.

✿_______________✿_______________✿

Saat memasuki kantornya Alden mendengar suara-suara orang yang bernyanyi dengan suara fals ditambah suara musik yang menggema juga. Firma hukumnya diubah menjadi studio musik.

Our dreams are young and we both know

They'll take us where we want to go

Hold me now

Touch me now

I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you

You ought to know by now how much I love you

One thing you can be sure of

I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you ....

Ternyata oh ternyata, mereka sedang mengadakan konser. Tidak usah heran lagi. Alden terlalu membebasi peraturan kantor. Yang penting kerja mereka sebagai pengacara bagus.

Lagu yang dinyanyikan pemusik lawas bernama George Benson itu favorit Alden. Liriknya sangat mewakili Alden saat akan memulai hidup baru bersama Aina.

Ada salah satu lirik yang begitu membekas di hati, yang artinya seperti ini :

Oh, sangat jelas, aku mungkin pernah jatuh cinta sebelumnya.

Tapi tak pernah terasa sekuat ini.

Alden datang bersama Delia. Sengaja ia ajak perempuan itu ke sini agar dia bisa lebih tenang. Sebagai pengacaranya, ia harus meyakinkan Delia bahwa ia akan baik-baik saja. Semuanya akan terbongkar jika waktunya sudah tiba.

Melihat kedatangan Alden, Om Gustin yang sedang bernyanyi menghentikan konser kecilnya dan cepat-cepat menghampiri Alden.

"Lho? Ini klien kamu yang bikin kamu gagal menikah, kan?!"

"Om!" Reyhan menepuk mulut Om Gustin.

"Eeh ... kenapa?"

"Nggak enak, laah, kalau ngomongnya begitu!"

"Nggak pa-pa, gue udah biasa! Jangankan digituin, gue dituduh jadi pembunuh aja udah biasa!" sambar Delia dengan gaya barbar seperti biasa.

"Kamu duduk di sana ...." Alden menunjuk sofa yang letaknya sedikit terpisah dengan ruangan kerjanya.

"Iya, Pak."

Di firma hukum ini, ada beberapa pengacara, salah satunya adalah Reyhan, teman seperjuangan Alden yang paling dekat dengannya. Dia juga termasuk pengacara yang pintar. Di luar pekerjaan dia tukang bercanda dan bodoh dalam urusan cinta karena tidak pekaan, baik peka pada diri sendiri atau wanita, terlebih dia memang termasuk pengacara agamis yang selalu taat pada peraturan agama. Beda lagi kalau dia sedang serius di ruang sidang, aura gantle-nya lebih terlihat meski dengan kacamata minus yang selalu membingkai mata. Perkerjaanya bukan main-main, dia ditugaskan untuk membela tersangka atau terdakwa, jadi ia akan memaksimalkan seluruh kemampuannya di hadapan hakim.

Wedding Dress √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang