Chapter 32 - Afraid

2.2K 446 278
                                    

Merinding sih sama bab ini kalau menurut aku.

Entah kalau menurut kalian gimana.

Intinya setelah baca, jangan lupa kasih tau sensasi kamu baca bab ini

Please putar lagu Seventeen - Hal Terindah di bagian akhir biar feel nya makin makin 😭😭

Bismillahirrahmanirrahim

✿_____✿_____✿

Ia lepas kembali bintang yang ia kira bisa digenggam karena terlihat begitu dekat, tapi sebenarnya bintang itu sangat jauh dari gapaian tangan.

✿_______________✿_______________✿

Mobil ambulan berhenti di depan UGD. Beberapa perawat berlarian keluar untuk menjemput pasien. Begitu pintu belakang ambulan dibuka, Alden yang sudah diberikan pertolongan pertama dan dipasangkan cervical collar di lokasi kejadian dikeluarkan dari ambulan dan didorong masuk ke UGD menggunakan brankar. Disusul Aska yang turun juga dari ambulan, lalu turut mengikuti para petugas medis masuk ke UGD.

Tadi saat kecelakaan terjadi kebetulan Aska ada di lokasi dalam perjalanan kemari. Dia mampir sejenak ke minimarket untuk membelikan Aina makanan. Aska tidak menyangka saat melihat korban dibantu petugas medis keluar dari mobil yang posisinya terbalik. Dia adalah Alden.

Aska mengaku dia kerabat korban, hingga diperbolehkan untuk ikut ke RS.

Melihat kondisi pasien yang terluka parah, dokter menempatkan Alden di ruang resusitasi. Dokter dibantu para perawat.

"Orang tua Alden?" tanya Aska saat melihat sepasang suami-istri datang dengan wajah panik.

Abyan dan Galiena mengangguk.

"Gimana keadaan anak saya? Di mana Alden?" tanya Galiena tak sabaran.

"Dia lagi ditangani di dalam, Tan."

"Apa yang terjadi? Apa yang terjadi dengan Alden? Kenapa dia bisa kecelakaan? Apa yang terjadi sama Alden?"

Aska menjawab dan menceritakan fakta yang terjadi.

Setelah itu pecah sudah tangis Galiena. Sementara Abyan hanya mematung. Namun beberapa detik kemudian dia langsung sadar dan berusaha menenangkan sang istri. Galiena terus memanggil nama Alden.

✿_______________✿_______________✿

Aska ragu membuka ruang rawat Aina. Tapi ia wajib memberi tahu Aina soal kecelakaan yang dialami Alden.

'Ceklek'

Begitu pintu sudah dibuka, ternyata Aina belum tidur. Gadis itu langsung heran melihat penampilan Aska yang banyak noda warna merah.

"Aska ... darah?"

"Bukan darah ...."

"Terus? Kamu main apa, sih? Belepotan gitu."

"Bukan darah aku, Ai."

"Terus siapa?"

"Alden."

"Alden? Alden apa?"

"Ini darah Alden. Dia kecelakaan."

"Hm?"

"Alden kecelakaan."

"Kecelakaan?" Aina lepaskan pandangannya dari Aska.

Aska mendekati Aina.

"Dia lagi ada di UGD dan sebentar lagi mau operasi karena pendarahan di otak."

Wedding Dress √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang