Bismillahirrahmanirrahim
✿_____✿_____✿
Inikah arti dari kalimat, 'Kita yang merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan?'
✿_______________✿_______________✿
Sepasang kaki berbalut sepatu menyusuri lorong rumah sakit dengan langkah cepat dan jantung berdebar. Sesampainya di tempat tujuan---depan pintu ruang operasi, dia menatap pintu dengan berurai air mata. Sebagai tanda bahwa seseorang yang ada di dalam sana adalah orang yang berharga dalam hidupnya. Dia tidak mau kehilangan dan berharap pasien yang kini tengah ditangani dokter bedah bisa selamat.
Di kursi tunggu ada sepasang suami-istri yang menunggu dengan harap-harap cemas. Aina yang sudah mengenal mereka sejak kecil menghampirinya.
"Om, Tante? Kenapa bisa begini? Apa yang terjadi sama Aska sebenarnya?"
"Kepalanya cedera parah. Menurut saksi ponsel yang dipakai Aska saat telfonan sama atasannya direbut secara paksa dan kepala bagian belakangnya dihantam besi." Yang menjawab adalah ayah dari Aska---Haris.
Mata Aina memejam membayangkannya. Dia duduk di sebelah ibu Aska.
Saat mendengar bahwa Aska mengalami kecelakaan parah hingga mengharuskannya operasi, membuat Aina ketakutan setengah mati jadi ia langsung datang ke sini.
"Apa itu murni pencopetan, Om? Apa nggak ada tanda-tanda pembunuhan yang disengaja?" tanya Aina penasaran.
"Pihak polisi masih selidiki pelaku, Ai. Motifnya apa, dan segalanya."
Masih terdengar isak tangis Maya semenjak melihat Aska dimasukan ke ruang operasi. Aina mengusap baju Maya untuk memberinya kekuatan.
Ia kembali menatap pintu operasi, dengan penuh pengharapan. Aina yakin Aska bisa melewati semuanya. Operasi ini akan berhasil dan ia akan sehat seperti semula.
Air mata Aina turun kala ia merasa ketakutan yang sangat dahsyat, terutama menyangkut orang yang sangat ia sayangi di dunia ini
"Bagus banget baju pengantinnya. Pokoknya nanti aku mau bikin yang gini, juga pakai yang kayak gini juga. Pokoknya harus sama kayak gini, Ma!" Aina kecil memegang baju pengantin yang terpasang di sebuah manekin dengan desain terbaru buatan mamanya yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin.
"Pakai baju ini nggak sekedar pakek aja, Ai. Pakai baju indah ini itu artinya kamu bakal menikah dan banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi." Ibunya berjongkok di depan Aina yang baru berusia enam tahun.
"Menikah?"
"Iya. Namanya kan baju pengantin atau baju pernikahan, itu artinya dipakainya harus sama pengantin juga. Menikah itu artinya, kamu mengikat janji sama seorang laki-laki dan hidup bersama sampai maut memisahkan. Sama kayak Mama dan papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Dress √
General Fiction[SPIN-OFF ADA SURGA DI MATAMU] cover by @adeliafell Setiap orang pasti menginginkan yang namanya memakai baju pengantin di hari pernikahan. Sepertinya itu adalah mimpi semua orang saat akan melangkah mengarungi bahtera rumah tangga. Termasuk mimpi s...