Chapter 35 - The Past

2.1K 472 143
                                    

Yuk vote dulu sebelum baca.

Gak susah

Gak nguras kuota

Gak bikin isi dompet habis

Kalau nggak bisa kasih komen, seenggaknya vote.

200 aja sesuai viewers

Bisa kan?

Bisa yuk bisa?

Semoga lebih bisa menghargai penulis 😊

Bukan cuma berlaku untuk ceritaku, tapi cerita penulis lain juga.

Bayangin deh, penulis butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikan 1 bab. Yang baca kadang cuma butuh waktu 1-5 menit aja. Kasih hadiah buat mereka berupa vote rasanya nggak sulit deh. Ya gak sih?

Sesederhana itu klik bintang, gak ngabisin waktu satu jam.

Bismillahirrahmanirrahim

✿_____✿_____✿

Allah tak menciptakan sesuatu secara sia-sia. Termasuk air mata.

✿_______________✿_______________✿

"Dengerin Papa, Nak .... Kamu nggak sendirian. Jangan pernah berpikir begitu. Kamu nggak sendirian."

"Gimana aku nggak ngerasa sendirian ...."

"Kamu masih punya orang tua yang utuh. Kamu masih punya orang tua, Ai. Papa bukan ayah kandung kamu. Papa yang jahat ini bukan ayah kamu."

Tercekat Aina mendengarnya. Tangisan gadis itu seketika berhenti, ia tatap sang papa tak mengerti.

"Kamu masih punya orang tua kandung. Papa yang jahat ini bukan ayah kandung kamu, apa sekarang kamu lega?"

"Maksud Papa apa?"

"Kamu harus tenang dan dengarkan Papa baik-baik ..."

"Papa orang tua kandung aku, kan?" potong Aina cepat.

Ardi menggeleng. "Udah saatnya kamu tahu siapa kamu sebenarnya. Papa kasih tau sekali lagi, kamu bukan anak kandung Papa."

"Aku nggak ngerti, Pa. Apa maksud Papa? Jangan bercanda, Pa. Bercandanya nggak lucu, Pa."

"Dan kamu mau tau siapa orang tua kandung kamu? Dia ada di dekat kamu. Kamu pernah ketemu sama mereka. Beberapa kali. Kamu juga kenal sama mereka."

"Omong kosong apa ini, Pa?"

"Orang tua Alden, ya, orang tua Alden adalah orang tua kandung kamu ...."

Tubuh Aina mendadak lunglai.

"Papa tahu kamu bakal kaget, tapi memang itulah kebenaran yang sebenarnya. Maafin Papa, Aina. Terpaksa Papa bongkar keberanan ini sekarang. Kamu nggak sendirian, kamu punya mereka."

"Gimana bisa mereka orang tua kandung aku, Pa?" Aina tertawa. "Apa ini karena Papa nggak mau aku kembali sama Alden dengan cara mengarang cerita kayak begini?"

"Papa nggak bohong, percaya sama Papa, Ai. Papa berani bersumpah."

"Kenapa Papa baru bilang sekarang? Kenapa Papa nggak bilang sejak awal saat ketemu Alden? Saat ketemu orang tua Alden?"

Wedding Dress √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang