3. The Deal

24K 1.3K 34
                                    

Hellow kaum rebahan!!😌🙏🏻

How are you guys??

Apa weekend kalian menyenangkannn??? Semoga iyaaa

Harusnya aku update hari Sabtu tapi nggak sempet terus  :")

maafkan saiaa😔🙏🏻

Tapi sekarang capter 3 udah update!!🥳🥳👏

Gas kuy bacaa!

Bantu dikit boleh kali ya, share cerita ini ke temen kamu yang suka baca wattpad atau siapapun yang suka baca wattpad!!

Yang udah share terimagaji!♥︎♥︎♥︎

Enjoy and Happy Reading!!🤗❤

*****

Keduanya sama sama belum memberitahu mengenai perjodohan mereka kepada para sahabatnya. Mereka rasa ini bukan waktu yang tepat. Pulang sekolah mereka disuruh untuk datang ke rumah Helios. Mansion lebih tepatnya.

Retta berjalan ke parkiran tempat dimana Helios dan teman-temannya itu berada. Liora sudah pulang terlebih dahulu bersama Abian. Kedua sahabatnya itu kaget melihat Retta menghampiri Helios.

"Liatin apa lo semua? Mau gue colok mata lo pada pake tusukan cilok?!" peringatan dari Retta membuat ketiga sahabat Helios itu mengalihkan pandangannya segera. Sementara Helios hanya terkekeh pelan.

"Udah siap?" Retta mengangguk malas tapi tubuhnya seketika membeku ketika Helios memasangkan helm untuknya. Retta segera menjauhkan kepalanya dari jangkauan Helios ketika sadar akan apa yang terjadi.

"Balikan nih certanya?" goda Zidan yang dihadiahi tatapan tajam dari Retta.

"Lo nggak tau apa-apa jadi mending lo diem! Congor lo bau!" sentak Retta.

"Galak amat si! Lo sama Helios tuh cocok, dua-duanya suka ngegas!" ujar Zidan seraya menaik turunan alisnya.

"Bacot, lo Zidanjing!"

"Heh, ngomongnya makin liar gue liat-liat!" ucap Helios tegas seraya menyentil kening calon istrinya itu.

Retta berdecak kesal, "Udah, lepasin tangan lo dari kaitannya. Gue bisa sendiri," Helios mengangguk dan memperhatikan Retta yang berusaha untuk mengaitkan helmnya.

"Kalau nggak bisa itu nggak usah sok-sokan bisa. Minta tolong, ngerti?" ujarnya setelah beberapa menit helmnya tak kunjung terpakai.

"Enggak. Karena gue emang nggak butuh bantuan lo," jawabnya cuek.

Para sahabat cowok ini menahan tawanya. Alfie mengkode lewat tatapan matanya kepada Zidan untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kita duluan deh, El, Ta. Ada urusan kita," Helios mengangguk kemudian mereka bertos ala laki-laki. Setelah memperhatikan para sahabatnya yang sudah pergi, matanya kembali menatap Retta yang sekarang memajukan bibirnya sambil menatap Helios.

"Kenapa tuh muka kayak gitu?" tanya Helios jahil membuat Retta memukul lengan cowok itu.

"Apa? Ngomong gue nggak ngerti," jelas sekali Helios pura-pura tidak mengerti membuat Retta kesal. Retta menunjuk pengait di helmnya memperjelas bahwa dia butuh bantuan.

"Ngomong pake tolong bisa, kan, Ta? Coba yang sopan baru gue tolongin."

"CK! El, tolong bantuin kaitin helmnya," ucap Retta dengan nada yang dibuat selembut mungkin membuat Helios terkekeh sambil mengacungkan jempolnya. Helios maju selangkah dan membantu Retta.

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang