16. Helios Meresahkan

13.6K 554 11
                                    

Selamat malam!!! 🌚🌚

Gimana kabar kalian??

Ohiyaa, Merry Christmas buat yang merayakannn!!🎅🎅🎅🎄

Kado dari aku untuk kalian sbg kado natal aku update aja lah yaaa 😉😉😉

Enjoy and Happy Reading!!❤❤

Jangan lupa untuk vote ya temen-temen, trimakasieh😉👍🏻


○○○○○

Helios duduk disofa ruang keluarga dengan gadis yang sedang menangis dipangkuannya. Retta berlari sangat kencang saat dirinya ditinggal oleh Helios sampai-sampai ia tidak sadar bahwa lantai itu licin karena baru saja selesai dipel oleh Bi Sum.

Alhasil, Retta jatuh terjungkal dengan kepala yang terbentur lantai keramik disusul pinggang sampai pantatnya yang berakhir mendarat dengan sempurna sampai terasa ngilu.

Retta langsung menangis sekencang-kencangnya karena sakit yang luar biasa. Kepalanya berdenyut. Bi Sum yang melihat Retta menangis membantu Retta berdiri dan memapahnya ke ruang keluarga kemudian langsung memanggil Helios yang sudah berada dikamarnya. Dia bahkan tidak sadar Retta jatuh.

Ia duduk disebelah Retta segera membawanya kepangkuannya bermaksud menenangkannya tetapi Retta masih saja menangis. Ia mengelus kepala Retta pelan untuk mengurangi rasa sakitnya.

"I'm sorry, baby," ucapnya sangat merasa bersalah melihat Retta masih sesegukan diceruk leher Helios.

"Sakit banget? Hm?" tanya Helios lembut.

Retta menganggukan kepalanya, "K-kayaknya b-benjol deh di-disininya," lanjutnya memegang belakang kepala.yang ternyata benjol. 

Helios meraba kepala belakang gadisnya dan benar saja terdapat benjolan disana. Helaan napasnya terdengar karena merasa bersalah. Tangannya tidak berhenti mengelus sayang kepala istrinya.

"Pinggangnya mau dielusin?" tawar Helios.

"Nan-nanti makin sa-sakit, ngg-nggak mauu," rengeknya. 

Serius, seharusnya Helios tidak tertawa tapi dia kelepasan tertawa karena nada Retta seperti anak kecil dan itu membuatnya geli sendiri.

"Ngetawa-wain ih! Babi lo!!" seru Retta memukul punggung Helios kencang.

"Maaf-maaf, abisnya lo lucu. Ke kamar aja hayu," ujar Helios sebelum menggendong Retta dengan kedua tangan yang memegang paha gadisnya agar tidak jatuh.

Sesampainya dikamar, Helios hendak menurunkan Retta namun dia tidak mau. Alhasil, Helios duduk diranjang dengan Retta yang masih setia dipangkuannya.

"Udahan kali nangisnya. Jangan nangis terus nanti matanya bengkak kayak kodok mau? Terus nanti tenggorokannya sakit." 

"Orang gue nggak mau na-nangis. Ta-tapi keluar sendiri a-air matanya."

Helios mengambil tissue diatas nakas dan mengelap wajah Retta yang bersimbah air mata serta membersihkan ingus gadis itu tanpa merasa jijik.

Kemudian tangannya ia ulurkan untuk mengambil segelas air putih di nakas dekat ranjangnya, "Nih minum dulu minum."

Retta meneguk air dalam gelas itu hingga habis setengah lalu memeluk Helios lagi, "Buset. Lo tumben lo betah meluk gue kayak gini. Biasanya juga susah."

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang