19. Broken Again

10K 452 5
                                    

HAPPY NEW YEAR EVERYONE!!!🥳🥳🥳

SEMOGA DI TAHUN 2022 INI KITA BISA LEBIH BAIK, SEMUA KEADAAN MEMBAIK, DAN BAHAGIA SELALU!

MANTAP GA TUH 2022 DIBUKA DENGAN YANG SEDIH-SEDIH??

SEPERTI  CHAPTER 19 INIIII 😌😌

BAIK KAN AKOHHHH🙏🏻🙏🏻

JANGAN LUPA FOLLOE, VOTE & KOMENNN

ANYWAY,

Enjoy and Happy Reading!!❤❤

*****

Luna

Luna

Luna

dan

Luna

Nama itu sejak kemarin malam selalu terlintas di pikirannya. Retta yakin Helios tidak mungkin masih berani bermain di belakangnya dan mengulang kesalahan yang sama.

Ya, setidaknya itu yang hatinya katakan dan ingingkan. Namun, nampaknya kali ini otaknya tidak bisa diajak bekerja sama dengan si hati.

Kadang disaat hal-hal kecil yang kita lihat atau rasakan itu sangat mempengaruhi sinkronisasi antara hati dan otak.

Si hati mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja namun saat itu juga otak akan menentangnya dengan berkata semuanya tidak akan baik-baik saja. Otak pasti akan memikirkan hal-hal negatif saat si hati berusaha menyampaikan suaranya untuk membuat kita berpikir hal-hal positif.

Dan itu yang sedang dirasakan Retta dari kemarin malam sampai sekarang dan entah sampai kapan. Hatinya kalah dengan otaknya karena ia lebih memilih untuk memikirkan hal lain yang membuat perasaan gadis yang sedang duduk sendiri di kelasnya itu gelisah.

Bagaimana jika itu ternyata selingkuhan Helios?

Bagaimana jika Helios mengingkari janjinya lagi?

Apakah dirinya akan menjadi janda karena ditinggal Helios yang lebih memilih perempuan lain?

Tidak! Dirinya tidak menginginkan hal itu. Siaoa yang menginginkan hal itu terjadi? Tentu tidak ada.

Retta tersentak saat sedang sibuk memikirkan nama yang ia lihat di ponsel suaminya karena seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Retta menghela napas lega melihat Gyannav.

"Ngagetin aja lo, Nav."

Sang ketua osis itu terkekeh sambil mengatakan maaf. "Sendirian, Ta?" lanjutnya lagi menarik kursi milik Liora yang berada di depannya, memutarnya agar bisa menghadap Retta.

Retta tersenyum canggung,"Hah? Ahhh, iya. Si Liora tadi bilangnya ada urusan dulu di ruang guru jadi ya gue di kelas aja sih," jawab Retta apa adanya.

Jujur, ia takut jika Helios melihatnya berbicara sedekat ini dengan Gyannav. Walaupun dibatasi dengan meja tetapi masih bisa dibilang cukup dekat.

Jangankan Gyannav yang statusnya sempat menjadi teman yang lumayan akrab dengannya, dengan laki-laki lain saja dia tidak berani karena ia tahu seposesif apa suaminya ini.

Ya walaupun seposesif-posesifnya Helios ia tidak akan bermain tangan tapi ya dengan tatapannya saja sudah seperti membunuh Retta.

Gyannav menganggukan kepalanya kemudian kepalanya mulai menengok sana-sini seperti mencari sesuatu,"Helios?"

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang