32. PMS

7.7K 352 3
                                    

Cepet kan updatenya, kann???

JADI

JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN 👍🏻

Enjoy and Happy Reading!!
❤❤❤

–——————————————————


32. PMS

Karena bosan dirumah, Helios mengajak Retta untuk ke mall. Retta juga sedang ingin sekali memakan chinese food.

Helios mendesah berat. Pasalnya, sudah hampir 15 menit berlalu namun ia tidak melihat tanda-tanda  Retta akan keluar dari walk in closetnya sedangkan waktu terus berjalan dan sekarang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. 

Akhirnya Helios bangkit dari duduknya menghampiri dimana istrinya berada.

"Kamu dari tadi cuma milih-milih maju?" tanya Helios yang bersandar di ambang pintu walk in closetnya.

Retta berdecak,"I have no clothes! Jelek semua!"

Helios mengernyit bingung,"Padahal baju kamu banyak. Lebih banyak malah dari aku. Dua lemari isinya baju kamu semua." ujarnya sembari menunjuk dua lemari yang diisi oleh baju Retta semua.

"Nggak ada yang bagus! Kamu liat sendiri!"

Helios membelalakan matanya. Apa katanya? Tidak ada yang bagus? Padahal isinya semua merk terkenal. Dari pakaian dalam saja sudah bermerk apalagi pakaian sehari-harinya?

Kenapa istrinya sangat aneh hari ini?

Helios berjalan mendekati istrinya untuk membantu Retta memilih pakaian. Ia mengambil satu set baju yang menurutnya bagus.

Helios menyerahkan baju itu. "Nih, coba pake."

Retta mengambilnya namun bukan untuk dipakai tetapi untuk dikembalikan ke tempatnya.

"Lho? Kenapa dibalikin lagi?"

"Karena jelek! Aku jadi keliatan gendut!!"

Helios menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Dia jujur bingung. Perempuan memang hal terumit. Memecahkan masalah matematika masih lebih mending daripada harus memecahkan teka-teki perempuan.

"Keliatannya doang, kan? Kamu aslinya nggak gendut kok, sayang. Udah baju itu aja. You look perfect with that clothes, babe."

"No! Penampilan is everything, okay? Aku nggak mau dianggep gendut!"

"Tapi, kamu aja nggak gendut sama sekali! Gimana bisa kamu pake baju dan itu membuat kamu keliatan gendut?"

Selesai berbicara, Helios dibuat terkejut melihat Retta yang menitikan air matanya. Ia segera mendekat, menangkup sisi wajah istrinya.

"Heh, kenapa? Ada apa? Ada yang sakit? Kok nangis sih, sayang?"

"Huaaaaaaa!!!"

Helios menarik pergelangan tangan Retta dan membawanya duduk disalah satu sofa. Tangannya tak berhenti menghapus air mata yang turun.

"Kenapa? Hm?"

"K-kamu bentak aku ta-tadi... Hiksss...Hiksss..."

Helios mengerutkan dahi. Ia mencoba mengingat bagian mana dia membentak?

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang