12. Salah Tangkap

13.6K 593 13
                                    

Selamat sore kawan-kawannn!😚😚

Seneng banget ga sihhhh udah beres PAS!! Bagi yang belom aku ketawa aja ya xixixixii

Ga dengg bagi yang belom semangat yeeee

Karena aku udah beres PAS dan aku seneng banngettt, aku memutuskan untuk UPDATE CHAPTER 12

Uhuy!!! Seneng la yaaaa seneng pasti

⚠️AWAS BAPER!!!

Okelah dari pada banyak ngang ngong ngang ngong 

Enjoy and Happy Reading!!!

*****

Helios bersandar pada pilar dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana abu-abunya menunggu gadisnya untuk keluar dari kelas. Matanya tidak henti menatap gadisnya. Sesekali mata hitam legam nan tajam milik Helios itu mengedip ketika Retta menatapnya membuat gadisnya salah tingkah sekaligus kesal karena para gadis dikelasnya malah kegeeran.

Helios menghela napas lega ketika gadisnya sudah berjalan keluar dan menuju kearahnya setelah berpamitan pada Liora. Retta hendak menyapa Helios tetapi diurungkan kembali ketika mendengar seseorang menyapa suaminya terlebih dahulu.

"Hai, Ellll," sapa Mara seraya memeluk lengan Helios. Melihat Mara seperti ini dengan segera Helios menghempas tangan Mara dari lengannya, "Apaan sih lo? Jauh-jauh lo!" sentak Helios kemudian berjalan hendak menghampiri gadisnya.

Retta menahan tawanya tapi kemudian matanya menatap tajam Mara yang dengan lancangnya memeluk Helios. Retta menghampiri Mara dan menarik tangannya hingga pelukan itu terlepas.

"Apa-apaan lo?!" tanya Mara kesal karena pelukannya dipaksa lepas.

"Harusnya gue yang tanya lo apaan kayak gitu? Nggak malu peluk-peluk cowok orang? Ohhh, jelas sih lo nggak malu, biasa aja ya bagi lo untuk peluk-peluk pacar orang? Kerjaan lo, kan?" ucap Retta menohok Mara sampai dirinya tidak bisa berkata-kata.

"Kok diem? Tadi aja berani peluk-peluk cowok gue?" sindir Retta sembari bersidekap.

Mara mengepalkan tangannya, "Nggak usah sok tau ya lo! Lo nggak tau apa-apa!"

Helios tersenyum,"Lawan nih pawang gue!"

Mara berdecih kemudian pergi dari sana. Retta menghela napas kesal kemudian menatap Helios,"Apa lo liat-liat?!"

"Dih, jadi marah ke gue juga? Nggak gue jajanin tau rasa lo!"

"Bodo. Gue punya duit sediri."

"Ya udah-"

"Tapi, kan lo suami gue jadi duit lo juga duit gue. So, gue bayar pake black card lo."

Helios memutar bola matanya malas, "Makanya nggak usah sok-sokan marah padahal mau dijajanin. Udah ayo, kan mau ke rumah lo."

Retta mengangguk kemudian Helios merangkul pundaknya dan menariknya mendekat kemudian mencium keningnya. Mereka berjalan menuju parkiran dan berpamitan pada teman-temannya.

•°•°•

Retta dan Helios berbelanja cemil-cemilan dan kebutuhan mereka yang belum tersedia di mansion barunya. Retta bahkan membeli kulkas kecil untuk minuman dikamarnya juga untuk skin carenya.

"Mau beli apa lagi, nggak?" tanya Helios seraya mendorong trolley.

"Enggak ada. Udah cukup. Ini aja udah pake dua trolley, El."

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang