8. Honeymoon ( 1 )

27.9K 908 24
                                    

Selamat sore fwiends!!👋👋

Seneng bgt ga si hari ini hari jumat besok libur ditambah PM hari ini uodate chapter 8!!

Makasih yang udah mau sabar menunggu diriku inih utk update!!

Ramein yeeee jgn diem2 baeee

Enjoy and Happy reading!!!😊😊

*****

Selesai sarapan di hotel, Elric menyerahkan dua tiket pesawat menuju Hamilton Island. Retta sangat ingin pergi kesana sejak tahun lalu namun tidak bisa pergi karena Orion harus menyelesaikan pekerjaan yang mendesak.

Tiba di kamar, Retta segera membereskan kopernya juga dengan Helios membantunya.
"Ta, mandi dulu gih. Sisanya gue aja biar cepet," suruh Helios seraya membereskan baju-bajunya.

Helios memang bangun lebih awal dan dia memutuskan untuk mandi. Sedangkan Retta bangunnya agak siang dan kalau dia mandi dulu, makanan yang disediakan hotel bisa-bisa sudah tidak ada karena sudah melewati waktu.

"Yakin lo bisa? Nanti beranta-"

"Enggak, gue bisa. Udah sana," Helios memegang kedua pundak Retta dan mendorongnya masuk ke kamar mandi.

•°•°•

Retta keluar dari bilik kamar mandi dengan handuk meliliti tubuhnya. Ketika hendak memakai bajunya, ia baru ingat bahwa bajunya ada diluar.

"Anjir lupa bawa baju! Mampus! Gimana yah?" ujarnya panik. Dia baru sadar kalau dia tidak membawa baju bahkan pakaian dalam ke dalam kamar mandi.

"Bodo amatlah, suami gue ini. Kalau dia macem-macem gue tendang aja itunya," setelah mengumpulkan keberaniannya, Retta akhirnya membuka pintunya dan berjalan keluar dengan handuk yang hanya menutupi bagian atas tubuhnya dan rambut setengah basah.

"Lupa bawa baju lo ya?" tanya Helios yang sedang bermain game dengan melirik Retta sebentar.

"Iya, lo sih maen dorong-dorong aja!" sentaknya sembari mencari baju yang cocok untuk dipakai.

Retta memakai pakaian dalamnya dulu sebelum melepas handuk, "Wow, sexy," ucap Helios menggoda dengan siulannya. Melihat Retta yang hanya memakai satu set pakaian dalam berwarna hitam membuatnya terlihat semakin memoesona dimata Helios.

Retta mendelik tajam, "Jangan macem-macem lo! Tutup mata lo!" titah Retta yang sudah pasti diabaikan oleh seorang Helios.

"Macem-macem gimana? Gue nggak ngapa-ngapain, cuma duduk santai," Helios memilih mematikan ponselnya dan memberikan perhatian sepenuhnya pada Retta. Retta yang ditatap seperti itu segera mengambil celana pendeknya agar kaki jenjangnya itu tak terekspos terlalu lama. Enak untuk Helios nantinya.

"Pikiran lo kemana-mana!" sentaknya seraya memakai celana pendeknya.

"Jangan salahin gue dong! Orang lo jalan-jalan di depan gue cuma pake pakaian dalem doang gimana bisa pikiram gue nggak kemana-mana," ujarnya menghampiri Retta.

"Nah, mau ngapain lagi lo?" Retta berjalan mundur dengan telunjuk yang menunjuk waspada pada Helios.

Helios tidak menjawab, dia hanya terus berjalan maju sampai punggung Retta menabrak pintu lemari hotel.

"Nggak usah macem-macem ah! Nanti kita telat, El," rengeknya menahan dada Helios.

"Satu macem aja gimana? Nggak macem-macem," tangan Helios berada di kedua sisi kepala Retta.

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang