Selamat pagi semuaaa!
Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja yaaaaa
Chapter 13 update nihhhh
Seneng nggak? Seneng la ya
Enjoy and Happy Reading!!
*****
Retta dan Liora sudah berada dikantin untuk makan sekalian menunggu kedatangan Helios dan teman-temannya. Setelah memesan, mereka memilih tempat duduk. Tetapi, tak lama sesudah mendapat tempat duduk, Retta memberitahu Liora bahwa dirinya butuh ke toilet.
"Jangan lama-lama. Nanti makanannya udah dateng lo belum kesini lagi," pesan Liora.
"Iya, nggak lama," ujar Retta.
"Mau ditemenin nggak?" tawar Liora yang dijawab gelengan oleh Retta sebelum benar-benar pergi meninggalkan kantin.
Saat Retta ingin memakai toilet yang letaknya paling dekat dengan kantin, sialnya toilet itu ditutup dengan papan yang tertempel dipintu bertuliskan
DALAM TAHAP RENOVASI
Retta menghela napas pasrah dan terpaksa dia memakai toilet yang letaknya lebih jauh. Toilet ini terdapat di ujung lorong yang jauh dari keramaian. Jauh dari keramaian bukan karena angker atau ada hantunya bukan itu alasannya. Hanya saja lorong itu memang jarang dilewati siswa maupun guru jadi pasti jarang terpakai.
Tapi, dilorong sepi seperti itu lalu tidak banyak orang yang berlalu lalang apalagi terdapat toilet, biasanya memang ada penghuninya.
Awalnya terasa biasa saja bagi Retta berjalan dilorong sepi ini. Tapi entah kenapa dirinya merasa seperti ada yang mengikutinya di belakang. Angin yang berhembus menembus cardigan abu-abu yang dipakainya membuat bulu kuduknya berdiri, suasananya sangat mendukung untuk shooting film bergenre horor.
Ia menyesal tidak mengiyakan tawaran Liora untuk menemaninya ke toilet. Retta pun memberanikan diri dan berjalan lebih cepat namun langkahnya terhenti seketika saat mendengar suara...
Cekrek
Kepalanya menoleh kebelakang tapi tidak ada siapapun disana. Ia mengepalkan tangan yang sudah mendingin dan membuang napasnya berkali-kali untuk mengurangi rasa takutnya. Ia siap melangkahkan kakinya lagi namun suara itu kembali terdengar...
Cekrek
Kali ini dia langsung memutar tubuhnya namun nihil, tidak ada siapapun disana. Retta yang bar-bar ini kalau sudah dalam keadaan seperti ini juga dia takut. Retta akhirnya berlari agar cepat sampai di toilet.
Dia sudah memegang gagang pintu hendak membukanya sebelum dia memekik terkejut karena seseorang memegang pundaknya dan memutar tubuhnya. Ia sudah menutup wajahnya dengan kedua tangan, sungguh dia sangat takut. Keringatnya bahkan mengucur dari pelipisnya.
Orang ini mengernyit melihat Retta yang terlihat begitu ketakutan, "Lo kenapa, Ta?"
Mendengar suara yang familiar ditelinganya, ia memberanikan diri untuk membuka matanya. Retta langsung menghela napasnya lega dan tubuhnya terasa lemas. Helios menahan pinggang Retta ketika dirinya hampir saja jatuh karena merasa lemas.
"You okay?"
Retta mengangguk lemah. Melihat Retta seperti ini membuat Helios penasaran tetapi dia memutuskan untuk bertanya nanti yang penting dia menenangkan gadisnya terlebih dahulu. Helios menarik Retta masuk ke dekapannya, mengelus punggung Retta.
Retta membalas pelukannya erat, menyandarkan kepalanya pada dada bidang Helios, "Gue temenin masuk ya? tanya Helios setelah beberapa menit mereka berpelukan. Retta menatap Helios dari bawah, "Kalau ada yang liat gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Mantan (TERBIT)
Teen FictionTELAH DITERBITKAN ************* mengandung unsur 17+ ( kata-kata kasar, violance, skinship, kiss ) Bagaimana jika ternyata orang yang dijodohkan denganmu itu adalah mantanmu yang pernah menyelingkuhimu? Ya, ini dialami oleh gadis cantik yang berna...