17. Berbohong

11.8K 504 2
                                    

Selamat malammm!!

Chapter 17 update nichhh, ramein hayu votenya kencengin yaaa, makasehhh

Jangan lupa untuk follow, vote, dan komen ya teman-temannnn😉🙏🏻

Enjoy and Happy Reading!!😙😙❤

○○○○○

Hari Senin telah tiba. Hari yang dibenci oleh kebanyakan murid sekolah karena mereka terpaksa harus menyudahi weekend mereka dengan kembali bersekolah. Begitupula dengan Helios. Sepertinya pagi tadi jiwa Helios tertukar dengan Retta.

Pasalnya, mereka hampir saja telat karena Helios yang terus merengek tidak mau pergi ke sekolah dan ia hanya ingin berpelukan sembari memeluk gadisnya erat-erat di ranjang dengan selimut yang membungkus tubuh keduanya. Retta memang tidak sepintar Helios tapi ia tidak pernah berniat sekalipun untuk membolos sekolah walalupun baginya datang ke sekolah hanya sebagai formalitas.

Retta harus melakukan berbagai cara agar membuat Helios bisa terlepas dari ranjangnya itu dan akhirnya Retta terpaksa berjanji ketika sepulang sekolah nanti ia akan menemani Helios sampai ia puas. Sial, ia menyesal sekarang. Sudah dipastikan Helios akan memeluknya dan mencium-ciumnya sampai Retta jengah.

Saat jam istirahat, Helios langsung menghampiri kelas Retta dan menculiknya dari Liora yang sedang asik bercerita tentang Abian kemudian membawanya ke rooftop sekolah.

"Janji lho ya?" Retta menatap jengah Helios yang  dengan nyamannya merebahkan kepalanya di paha Retta dengan mata yang tertutup.

Masalahnya, Helios sudah menanyakan hal yang sama berkali-kali membuat Retta yang awalnya sabar menjawab menjadi lelah menghadapi Helios.

"Nanya mulu, ih. Enggak, El. Nggak janji," jawabnya sedikit nyolot.

"Yang bener jawabnyaaaa," Helios merengek sembari memiringkan badannya menghadap perut rata Retta memeluk pinggangnya.

"Dari tadi lho gue udah jawab tapi lo nanya terus."

"Ya udah terakhir ini. Makanya jawab.  Janji ya?"

"Hmm."

"Ih, cuekkk."

"Manja amat sih! Tumben lo."

"Lagi pengen aja. Kenapa? Ga senank?"

"Dih, udah sana tidur aja biar gue tenang nggak denger lo ngomong terus."

Helios mengambil tangan Retta kemudian diletakkan di atas kepalanya,"Elusin."

Retta menuruti apa yang diinginkan Helios,"Bentar lagi bel lho. Harus masuk jangan bolos terus udah kelas 12 juga."

"Iya, semoga masuk. Masalahnya gue mau masuk mau enggak sama aja gue tetep pinter nggak kayak lo."

"Heh!"

Helios terkekeh,"Fakta sayang."

"Walaupun nggak gitu pinter tapi gue jago ngedance ya lo jangan ngeremehin gitu dong terus gini-gini gue jago ya bisnisnya, hih!"

"Coba dance sekarang. Gue belum pernah liat lo ngedance."

"Nggak!" tolaknya.

"Kenapaaaa?" tanya menatap Retta dari bawah.

"Ya enggak aja!"

"Ck, nyebelin!"

"Bodo, lo lebih nyebelin!"

Helios tidak membalas lagi dan memilih beristirahat sejenak. Sementara Retta hanya bermain ponselnya dengan tangan satunya yang setia mengelus rambut suaminya. Melihat 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi, Retta segera membangunkan Helios. Untung saja kali ini Helios tidak banyak mau jadi mereka tidak akan telat masuk kelas.

Perjodohan Mantan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang