1. Pendaftaran Kampus

4.9K 139 2
                                    

Happy Reading 💙🐯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading 💙🐯

Pagi itu dengan nakalnya sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar, sehingga mengganggu tidur seorang gadis yang masih berkelana di alam mimpi. Sampai suara gedoran bak genderang perang membangunkan mata indah yang sedari tadi terlelap.

BRAKK...BRAKK...BRAKKK

"NABILLAAAAAAAAA.....MAU BUNDA BOM YA KAMAR KAMU, BIAR KAMU BANGUN" teriak seorang wanita parubaya, kepada anak gadisnya yang tak pernah bisa dibangunkan dengan cara yang lembut.

"astagfirullah punya anak gadis berasa pelihara kebo" bundanya mengusap dada pelan demi menetralisir esmosi paginya.

Dengan malas Nabilla mengucek mata indahnya, dengan rambut berantakan, bantal dan guling yang sudah tertengger dilantai, sampah cemilan di meja belajar, dan jangan lupa iler yang mengering didekat bibirnya.

Nabilla berjalan dengan setengah kesadaran dikarenakan panggilan maut sang bunda, dengan mata yang masih mengantuk Nabilla membuka pintu kamarnya.

"yaa allah bunda, Nabillakan baru telat 5 menit bangunnya. Suara bunda seperti mau ngajak tawuran aja" ucap Nabilla dengan suara serak bangun tidur.

Sang bunda melipat kedua tangannya didada dengan menatap tajam sang putri yang ingin ia kutuk menjadi sebongkah rongsokan.

"Nabilla udah bunda bilang berapa kali, buat bangun lebih cepat dan kamu bilang cuma telat 5 menit aja" dengan marahnya sang bunda terus mempelototan sang putri yang tampak tak merasa bersalah sama sekali.

"pengen banget ngulek tu muka" batin sang bunda

"Nabilla baru telat 5 menit bun, belum setahun. Lagian ya bunda dari pada teriakan Billa, mending teriakin maling aja di komplek sebelah bun" nada yang amat santai keluar dari bibir mungilnya.

Sang bunda mulai mengelus ngelus dada dengan sikap anak semata wayangnya ini.

"Billa anak bunda yang manis tapi otaknya setengah. Cepat mandi dan turun kebawah, atau kamu bunda iket dipohon belakang rumah kita" ucap sang bunda dengan senyum iblisnya dan menekan setiap katanya, membuat Nabilla langsung memasuki kamar mandi.

Ia tau bahwa ancaman sang bunda tak main main, dulu waktu SMP Billa pernah memukul seorang anak laki laki hingga hidungnya berdarah, sampai sang bunda menghukumnya dengan mengikatnya dipohon belakang rumah.

Melihat Nabilla telah memasuki kamar mandi, sang bunda memasuki kamar Nabilla dan betapa kagetnya melihat kamar bak kapal karam.

"NABILLAAAAAAA" teriak bunda yang amat jengkel pada Nabilla.

Billa yang tau bundanya akan berteriak telah bersiap siaga, dengan memasang heandset ditelinga.

Yang telah ia siapkan khusus diwaktu yang amat genting seperti sekarang. Hingga tak terdengarkan teriakan bunda tercinta.

REBILLA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang