Happy Reading 💙🐯"yaa allah anak bunda, keracunan apa kamu?" tanya bunda kepada Nabilla yang telah setumpuk kertas di meja ruang tamu .
Nabilla mengerutkan keningnya mendengar ucapan bunda tercinta.
"bunda...nyumpahin Billa ya?" tuduh Nabilla.
"kalo kamu bunda sumpahin beneran mau" bunda duduk disebelah Nabila dengan tangan bersedekap didada.
"sumpahin aja bunda, di lamar kim bum"ucap Nabilla santai sambil tangan terus bekerja di tumpukan kertas.
Sang bunda menggulung majalah di meja dan memukulkannya dengan keras ke kepala nabilla.
" awwww.... Bunda sakit" Nabilla meringis kesakitan, sambil mengusap kepalanya.
"kamu itu otaknya ada apa aja sih Bill, gak pernah beres kalo di ajak ngomong" sindir bunda yang tak tahan dengan otak Nabilla yang entah tertinggal dimana.
Nabilla yang mendengar omela bunda hanya mendengus kasar dan mengerucutkan bibirnya.
💙💙💙
Nabilla buru buru dengan napas ngos ngosan, memegang gagang pintu ruangan Reyhan.
Mengatur napas, emosi, dan juga ekspresinya, Itulah yang dilakukan Nabilla sebelum masuk ruangan malaikat maut tersebut.
TOKK TOKK TOKK
"masuk" ucap Reyhan dengan dagu yang bertumpu pada telapak tangan dan satu lagi memegang dokumen.
"tampan" itulah satu kata yang terucap di hati Nabilla.
"permisi pak" meletakkan tumpukan kertas di meja Reyhan.
Reyhan melirik tumpukan kertas tersebut dan kemudian melemparnya dengan kasar ke lantai.
Sontak saja tindakan tersebut membuat Nabilla kaget.
Untung saja ia tak memiliki penyakit jantung, jika tidak ia akan mati sekarang juga melihat tindakan Reyhan.
"kok di buang pak?" tanya Nabilla dengan nada ketus.
"kamu terlambat 4 menit" jawab Reyhan santai.
Tarik napas, buang napas, tarik napas, buang napas.
Nabilla berjongkok dan memunguti lembaran kertas yang berserakan dilantai hingga terkumpul menjadi satu, dan meletakkan kembali ke meja Reyhan.
"bapak boleh marah sama saya, tapi jangan sama usaha yang udah saya kerja kan" ucapan Nabilla pelan dengan mata yang terun kebawah merapilan tumpukan kertas.
Reyhan yang melihat hanya diam tak bergeming "Itu hanya barang" jawaban Reyhan , membuat Nabilla mendengus kasar.
"gini ya pak....bunda saya pernah bilang, sejelek apa pun suatu barang jika dikerjakan yang penting usaha dari hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
REBILLA [ END ]
RomanceMau follow gue alhamdulillah, kalo enggak pikirin lagi! 💋😜 "ihhhh om lahir dikutub ya atau anak elsa ya... Dingin banget. Entar aja om dingin dinginnya billa belum kepanasan kok"ucapnya santai. Sang asisten melihatnya hanya terperangah tak percay...