11. Nyonya Baru

1.4K 63 0
                                    

Happy Reading 💙🐯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading 💙🐯

Setelah seminggu pemakan Rara, Nabilla hanya mengurung diri mengabaikan dunia luar yang amat berisik.

Hingga chatan Reyhan pun tak ia pedulikan sama sekali.

"bunda....disana nyaman banget ya, sampe bunda ninggalin Nabilla" ia menyembunyikan wajah nya di lutut.

Duduk di pojokan yang gelap dan sunyi, kamar yang dulu bercahaya kini redup seketika.

TOKK TOKK TOKK

"Billa... Ini ayah" panggil sang ayah.

Billa melangkahkan kakinya dan membukakan pintu, ia melihat ekspresi sedikit berbeda dari ayahnya.

"turun ya nak, ayah mau kenalin Billa sama seseorang" sambil mengelus surai hitam milik Nabilla.

"iya yah" jawab Nabilla pelan.

Setelah beberapa menit akhirnya Nabilla turun, di ruang tamu terlihat seorang wanita paruh baya dengan tampilan yang sedikit berlebihan.

Dandannya juga amat tebal, disebelah wanita itu ada seorang gadis seumuran dengan Nabilla.

Terlihat duduknya yang angkuh sambil memperbaiki tatanan rambutnya.

"Yahhh..." panggil Nabilla kepada ayah.

"sini sayang duduk dekat ayah" menepuk sebelah sofa, Nabilla menurut dan duduk disamping ayahnya.

"kenalin ini mama baru kamu, mama Jessy dan ini kaka kamu namanya Stella" ucap ayah.

kaget!

Tentu saja kaget dan membuatnya menatap tak percaya akan keadaan saat ini.

Bundanya baru saja meninggal seminggu yang lalu dan kuburan itu pun masih basah, sekarang sang ayah malah menikah lagi.

"Gak, gak, gak, ini gak mungkin kan yah.... ayah bohong kan" tanya Nabilla, air mata sudah mengalir.

"ayah menikah sama tante Jessy udah lama sekali, cuma bunda aja gak pernah cerita sama kamu." jelas ayahnya.

Jlebbb

Bagaikan tertusuk belati, selama ini  bundanya merahasiakan kehancuran rumah tangganya.

Betapa jahatnya dirinya, tak mengetahui ini sama sekali.

Kuat! Itulah yang di pikirkan Nabilla,  bundanya sungguh kuat menutupi kenyataan ini.

Nabilla memegang dadanya ia luruh, terduduk dilantai.

"sayang" panggil ayahnya ingin membantu, namun segera di tepis kasar oleh Nabilla.

"STOPP,,,,, Nabilla BENCI AYAH!" bentak Nabilla kemudian berlari keluar rumah dengan membawa sejuta masalah dipundaknya.

💙💙💙

Ditaman

Nabilla duduk diperosotan dengan mata yang menatap lurus kedepan. Pandangannya amat kosong.

Apa ia bisa sekuat Rara, menjadi sosok kuat dan lembut.

"bunda...."lirih Nabilla.

Dari kejauhan mobil Reyhan berhenti mendadak, membuat ia sedikit kaget karena ulah Doni.

" maaf tuan, sepertinya mobil mengalami kebocoran ban" ucap Doni.

"hubungi anak buah lainnya, untuk segera kesini" tutah Reyhan.

"baik tuan" Doni merogoh saku celana mengambil ponselnya dan menghubungi anak buah Reyhan yang lain untuk segera kesana.

Saat selesai melihat data di leptop, Reyhan melihat ke kiri dan kekanan.

Kemudian menangkap sosok gadis yang amat ia kenal, yang semingguan ini tak nampak di pandangannya.

Ia turun dan menghampiri gadis itu.

"ku kira kau sudah tiada" ucap Reyhan, membuat Nabilla kaget bukan main.

Ia menampilkan senyuman manisnya.

"ehhh bapak, bikin kaget tau. Nabilla belum mau mati muda pak" sahut Nabilla.

"bukan urusan saya" ucap Reyhan berdiri didepan Nabilla.

"hehehehe, saya kan belum nikahin bapak. Nikahin bapak dulu baru deh mati" canda Nabilla sambil terkekeh, saat melihat wajah marahnya Reyhan.

"terserah" Reyhan melangkahkan kaki menuju mobil yang telah tiba menjemputnya.

"aku ingin tiada, tapi tak bisa" gumam nabilla, Reyhan sebenarnya mendengar gumaman kecil Nabilla.

Namun ia enggan untuk bertanya.

Nabilla masih santai duduk di taman hingga hari menjelang malam, kemudian ia melangkahkan kaki ingin menuju rumah.

Namun hujan turun dengan deras, ia berjalan santai menyusuri hujan, menikmati setiap tetesnya, merasakan setiap hembusan angin menerpa kulitnya.

"jika kau mengambil semua yang ku miliki, bisakah aku egois meminta ganti dari segalamya. Aku lelah tuhan, lelah melihat kenyataan yang kau beri" Nabilla menatap hujan yang jatuh membasahi badannya.

Tak lama ia kaget dengan hujan tak lagi terasa, ia mendongak melihat ada sebuah payung diatas kepalanya, saat ia berbalik sebuah tubuh tinggi tegap, dengan balutan jas hitam dan wajah dingin menatap kearah Nabilla.

"kamu ingin mati, bermain hujan di malam hari" ucap Reyhan dengan nada marah.

"hehehe, seru aja pak. Ngerasain lagi jaman masih bocah" ucap Nabilla.

Reyhan menaikkan sebelah alis ya.
"memangnya kamu sudah dewasa?" tanya Reyhan.

"bapak gak lihat muka saya cantik pemikat kaum pria ini, udah dewasa banget" celetuk Nabilla.

"kalau kamu sudah dewasa, berati tau apa saja yang di lakukan orang dewasa" tanya Reyhan dengan senyuman smirk nya.

Mendekati Nabilla,membuat gadis itu memundurkan langkahnya.

"B-bapak m-mau ngapain?" tanya Nabilla gugup.

"melakukan yang orang dewasa lakukan baby" bisik Reyhan di telinga Nabilla dengan nada seksi.

"AAAAAAAAAAAAA PEDOFILLLLLL, BUNDAAAA ADA PEDOFILL" teriak Nabilla kencang, sontak membungkam mulut Nabilla dengan tangannya.

Nabilla memberontak, menyikut dada Reyhan kemudian menentang Junior ya dengan keras.

Bagaikan telur pecah itu lah yang di rasakan Reyhan.

"bapak jangan macam macam ya. walau gini, Saya sabuk hitam di taekwondo" Ungkap Nabilla.

"mampus" batin Nabilla dengan senyuman iblisnya, ia sudah lama menyembunyikan kelebihan dalam dirinya.

"sialan" umpat Reyhan, terus memegang Junior ya kesakitan.

Terjadilah berdebatan sengit antara malaikat maut dan malaikat absurd.

Hingga keduanya pulang dengan perasaan dongkol masing masing.

Tapi sungguh pertemuannya dengan Reyhan mengurangi rasa sedih yang ia landa saat ini



































Thaks udah baca yahhh gengs, maaf banget kalo Masih banyak kesalahan dalam penulisan gue, jujur gue bikin sambil ngehalu gpp kali ye

Jangan lupa LIKE 👍 , COMENT 💬, VOTE dan SARAN yahh. Makasih udah mampir dan mau baca cerita yang gw buat

Jangan lupa mampir dicerita terbaru aku juga ya...

I love you gaessss ❤️❤️❤️❤️❤️

REBILLA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang