Mau follow gue alhamdulillah, kalo enggak pikirin lagi! 💋😜
"ihhhh om lahir dikutub ya atau anak elsa ya... Dingin banget. Entar aja om dingin dinginnya billa belum kepanasan kok"ucapnya santai.
Sang asisten melihatnya hanya terperangah tak percay...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading 💙🐯
Tepat sabtu ini seharusnya membuat Nabilla amat bahagia pasalnya ia akan bermain sepuasnya bersama Kila dan Naira.
Tapi semua rencananya hancur berantakan oleh malaikat maut, yappp Reyhan lah dalang penghancur impian happy happy gadis muda ini.
"bapak ngapain sih bawa saya kesini, gak kasian apa sama kehidupan saya. Yang selalu bapak bikin kacau" rengek Nabilla sambil menggoyang lengan Reyhan.
"hutang mu belum lunas gadis nakal, ditambah kelakuan mu kemarin yang bikin rusuh satu kampus" Reyhan berucap datar, sembari menarik lengannya dengan kasar dari cengkraman tangan Nabilla.
"bapak Reyhan yang terhormat, saya Nabilla bukan bikin rusuh. Tapi menghibur secara gratis tanpa meminta imbalan" jelas Nabilla sambil melipat kedua tangannya di dada.
"jangan banyak bicara, kerjakan semuanya atau kamu tidak pulang sama sekali" tegas Reyhan, membuat Nabilla mengerucutkan bibirnya sambil ngedumel tidak jelas.
Hal itu membuat Reyhan meliriknya dengan senyum yang amat amat tipis dan mengelengkan kepalanya.
Disinilah Nabilla mengerjakan tumpukan Hvs dan buku buku tebal, dengan penjagaan Reyhan disampingnya.
Mereka berada diperpustakaan hampir 5 jam karena menghukum Nabilla yang berbuat ulah kemarin.
"ni titisan kuman kagak mau apa kasihanin gue bentar aja"batin Nabilla menangis ( T T )
Setelah selesai mengerjakan semua tugas yang diberikan baginda malaikat maut, Nabilla berjalan menuju pintu keluar perpustakaan.
Klekkk... Klekkk... Klekkk
Jantunh Nabilla mulai berdetak kencang dan terus memainkan handel yang tak bisa terbuka sama sekali.
Ia melihat kearah jam tangannya dan menunjukan pukul 6 sore, tepat duganya.
Pintu sudah dikunci oleh keamanan.
Reyhan melihat tingkah Nabilla langsung menghampirinya.
"ada apa?" tanya Reyhan.
"i-itu pak. P-pintu ya kekunci pak" jawab Nabilla gugup, Reyhan pun mulai mencoba membuka pintu.
"HELP Nabilla bukan HEPL" tegas Reyhan,membuat Nabilla nyengir kuda
"gimana dong pakkkk... Masa iya saya kejebak sama bapak disini, gak mau ahh gak mauu. Bundaaaa toponginnnn billa" rengek billa sambil terus menggedor pintu.
Reyhan mengeluarkan ponselnya dan sialnya ponselnya lowbat.
"Ck... Sial" umpat Reyhan.
"coba kau gunain handphone, telepon teman mu atau siapapun untuk menolong kita" ucap Reyhan.
"pakkkk... Kalo handphone saya ada. Gak mungkin saya diem aja. Lah ini aja handphone saya gak tau di mana. Bapak sih main tarik saya aja tadi, jadi semua barang saya ketinggalan dikelas" sungut Nabilla.
"kamu mengatakan saya kuntil onta" tanya Reyhan geram dengan ucapan Billa, wajah tampan pemikat hati para kaum hawa yang rela memberikan kehangatan ranjang padanya.
Sekarang dikatai oleh bocah ingusan ini kuntil onta. Ingin sekali ia membungkam mulutnya yang berisik itu.
"mana ada saya ngatain bapak, tapi kalo bapak ngaku. Saya bisa apa" Nabilla mengerjapkan matanya seperti tak berdosa.
"gue juga heran Kil, tumben tu titisan dakjal kagak tawuran" Sahut Naira.
"kebanyakan nelen siraman rohani pak Reyhan kali, jadi titisan dakjalnya udah pada keluar" Kila terkekeh.
Yappp sekarang mereka berdua asik menonton film horor yang sudah mereka siapkan jauh hari, biasanya mereka menjadwalkan tiap malam minggu waktunya menonton bersama.
Tapi sekarang hanya berdua karena sohib satunya entah berantah kemana.
"kagak seru dongg kalo titisan dakjalnya keluar, entar yang bego di kelompok kita udah gak ada" Naira ikut tertawa mengibah Nabilla.
"iya juga sih yakk.. Hehhe"
Yappp mereka tak ada rasa takut saat menonton film horor yang, sepertinya mati rasa akan ketakutan.
Mereka lebih takut tidak melihat abang abang ganteng yang berolah raga dengan perut sixpack yang terpampang menyegarkan mata mereka.
***
Hari makin malam dan udara dingin makin menyeruak masuk Kedalam ruangan tertutup tersebut dan sedikit gelap.
Seseorang mulai bergetar dan menggigil menahan dingin, wajah pucat dan keringat dingin terlihat dikeningnya.
"pak... Bapak baik baik aja kan?" tanya Nabilla melihat Reyhan sejak jadi diam tak bersuara seperti biasanya.
Reyhan menatap Nabilla dengan sayu dan tersenyum lembut menganggukan kepalanya.
"badan bapak dingin banget, seriusan baik baik aja" tanya Nabilla menempelkan tangannya dikening Reyhan dan mengusap tangannya sambil meniupnya memberikan kehangatan yang ia mampu.
Reyhan menatap Nabilla dengan tatapan sulit di artikan.
"bapak,,,jangan mati dong. Saya belum siap jadi tersangka pembunuhan bapak" ucap Nabilla.
"kukira dia mengkhawatirkan ku, ternyata mengkhawatirkan hal lain. Dasar gadis nakal" batin Reyhan.
Thaks udah baca yahhh gengs, maaf banget kalo Masih banyak kesalahan dalam penulisan gue, jujur gue bikin sambil ngehalu gpp kali ye
Jangan lupa LIKE 👍 , COMENT 💬, VOTE dan SARAN yahh. Makasih udah mampir dan mau baca cerita yang gw buat
Jangan lupa mampir dicerita terbaru aku juga ya...