24. Sabar

920 48 0
                                    

Happy Reading 💙🐯

Happy Reading 💙🐯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Reyhan mengajak Nabilla makan disebuah restoran romantis, ingin menghabiskan waktu bersama Nabilla.

"by uang yang aku kasih kemarin habiskan?" tanya Reyhan.

Keringat dingin mengucur dipelipis Nabilla "ha.ha.ha belum" ucap Nabilla pelan dengan senyum terpaksa.

"kamu tu yahhh udah ku bilang berapa kali habisin uang aku. Ayo dong by habisin uang aku, kamu gak kasian liat uang aku gak abis abis"

"ingin sekali ku menyumpal mulut sombongnya ini" batin nabilla.

"aku beli resort atas nama kamu di Australia" ucap Reyhan santai.

Byurrrrrrr.

Nabilla menyemburkan minumannya "kamu gila, berapa  uang kamu belinya" tanya Nabilla.

"gak mahal kok by, cuma 11 triliun aja kok" jawab Reyhan santai tak ada beban.

"kamu beli resort kenapa?" tanya Nabilla.

"gabut aja, karena kemarin kamu cuekin aku. Ya udah aku beli beli resort diluar negeri aja"

Nabilla memegang dadanya amat nyeri "kekayaan orang bikin gue penyakitan" batin Nabilla.

"keren gabutnya kamu, orang gabut main atau jajan. Kamu beli beli resort " Nabilla tersenyum terpaksa.

"aku malah kalo gak ada kerjaan hobby beli kapal pesiar sama pesawat.  bandaranya juga aku beli biar gak ribet"

"cukup Rey, jantung aku gak kuat denger omongan kamu"

"kamu harus kuat by, nanti kalo jadi nyonya Aliandra Putra harus megang semua kekayaan aku" Reyhan sambil membelai pipi Nabilla.

"aku boleh siapin nisan dulu gak sebelum megang kekayaan kamu" ucap Nabilla membuat Reyhan terkekeh geli.

"lucu banget sihhh kecayangan aku ini" Reyhan sambil mencubit pipi Nabilla.

"aku mau ketoilet dulu " izin Nabilla.

"mau ditemenin gak" tanya reyhan

"mau aku tampol gak?" dengan tangan yang mengepal kearahnya.

"jangan buang tenaga sayang, tenaga kamu cukup buat aku aja nanti, di....... Ranjang" bisik Reyhan sensual detelinga Nabilla, membuat Nabilla mengacir lari.

Reyhan tertawa terbahak dan melihat ponselnya. Seketika tawanya terhenti melihat panggilan itu.

Bella
------------
Calling

|Reyyy... E-elo di m-mana hisk?

Bell, elo kenapa nangis?|

|T-tolongin gue Rey, d-dari tadi A-ada
  yang gedor rumah gue. G-gue takut
  hisk.

REBILLA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang