12. Penipu

1.2K 60 0
                                    

Happy Reading 💙🐯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 💙🐯


Setelah perdebatan dengan Reyhan yang cukup menguras otak, kini Nabilla sudah berada di rumah.

"dari mana kamu? Kenapa baru pulang?" tanya ayah dengan nada yang amat emosi.

"taman" jawab Nabilla singkat kemudian menuju kamarnya.

Menghempaskan tubuh di atas kasur kecil, kemudian menutup matanya menggunakan lengannya.

Ia tertidur 30 menit, kemudian ia mandi dan turun kebawa karena sudah menunjukan waktu makan malam.

* Dimeja makan

"Nabilla.... Mulai besok dan seterusnya tugas rumah ayah serahkan sama kamu" ucap ayahnya enteng.

"kenapa harus billa? Kenapa gak ISTRI BARU ayah aja" menekan kata istri baru.

"yang sopan kamu" bentak ayahnya.

"mama Jessy setiap hari sibuk kegiatan arisan, sedangkan Stella juga baru pindah ke universitas mu besok. Pasti melelahkan karena ia baru memulai sesuatu yang baru" ayahnya kembali berucap, membuat Nabilla hanya tersenyum tipis.

"kalo jelangkung , datang tak dijemput pulang tak di antar. Tante golongan setan mana? datang tak di jemput, bertempat tinggal selamanya" kekeh Nabilla dengan pandangan mengejek pada Jessy.

BRAKKKK

Jessy mengebrak meja dan menatap nyalang kearah Nabilla yang mengejeknya.

"tutup mulut mu bocah" desis Jessy.

"NABILLA YANG SOPAN KAMU" bentak ayah.

"sopan. Buat apa memberi rasa sopan pada orang yang menghancurkan rumah tangga bunda" teriak Nabilla.

"elo gak usah ngatain nyokap gue. Dasar jalang" umpat Stella.

"jalang jangan teriak jalang dong, malu sama orang sayang" Nabilla menetap kedua wanita itu dengan penuh kebencian.

PLAKKKKKKKK

Tamparan mendarat mulus diwajah Nabilla, kemudian ayahnya menjambak rambut dan mendorong kelantai hingga kepala Nabilla terbentur sudut meja.

Nabilla enggan menatap sang ayah karena keningnya sudah mengeluarkan darah.

Ayahnya melepas gespernya dan mencambuk Nabilla dengan ba bi bu tanpa rasa kasian atau sayang, hanya tatapan kebencian sekarang di mata sang ayah.

Menangis! Nabilla tak akan menangis walau ia disiksa seperti apa pun, lebih baik bungkam dari pada berbicara menambah petaka.

Sesungguhnya Nabilla bisa melawan, namun ia enggan karena rasa sayangnya kepada sang ayah.

Blaszzzz Blaszzzz blaszzzz

"dasar anak gak tau diri, untung saya menghidupi kamu. Jika tidak kamu akan mati diluar sana" ucap ayahnya kemudian meninggalkan Nabilla dengan badan penuh luka sekarang.

"gue terlalu sadar diri dari dulu" gumam Nabilla kemudian bangkit dan menuju kamar.

💙💙💙

Nabilla bangun lebih pagi, ia memasak sesuai yang di perintahkan ayahnya.

Ia membawa semangkuk sup panas ke meja namun Jessy membuatnya jatuh dan sedikit menumpahkan sup kearah Stella.

Byurrrr

"awwww panas panas panas" pekik Stella pura pura kepanasan dan kaget.

"kamu sengaja ngelukain anak saya" tanya Jessy dengan penuh sandiwara.

Ayah datang dan langsung menampar Nabilla dengan amat kuat.

Plak

Plak

Plak

Tiga tamparan dan jambakan yang diterima Nabilla hari ini, sebagai sambutan selamat paginya.

"berani nya kau menyakiti putri ku, rasakan ini" ucap ayah sambil nyiramkan kuah panas kepunggung Nabilla.

Membuat Nabilla meringis menahan sakitnya, tak lama menyeret Nabilla ketoilet dan menyelupkan kepala Nabilla ke westapel yang telah di isi air. Hingga Nabilla lemas dan pucat.

Hoshh hosshh hosshh

Deru napas Nabilla tak beraturan.

"jika kamu menyakiti Stella lagi, kamu akan merasakan 2 kali lipat siksaan yang akan ayah berikan" meninggalkan Nabilla, Jessy dan Stella tersenyum penuh kemenangan melihat kemalangan Nabilla.

"tunggu Nabilla ya bun" ucap Nabilla memandang langit ditoilet, setelah itu beranjak mengganti bajunya dan kemudian berangkat ke kampus.

Dengan hoddie tebal dan besar untuk menutupi luka yang ia dapat.

💙💙💙

"NABILLAAA..... AKHIRNYA RATU ABSURD GW NONGOL" teriak Kila dan mendapat jitakan dari Nabilla.

"kagak usah teriak teriak bangke, lo kira mau azan apa" Nabilla kemudian duduk di samping Naira.

" akhirnya bestie gue muncul, kangen tau Bill" ucap Naira.

"makasih ya dijawab dah kangen ama gue" Nabilla memeluk Naira.

"kangen traktiran elo" celetuk anaira, hingga mendapat bogem ringan dari Nabilla.

"cielah, gue udah terbang ehh terhempas gitu aja."

"gue pengen nikah deh rasanya" celetuk Nabilla mendapat pelototan dari kedua sahabatnya.

Membuat Naira dan Kila menyeburkan air yang mereka minum.

"ehhh dugong onta, kesambet setan jalaludin mala lo" tanya Kila.

"otak lo nyakut di mana Billa" tanya Naira.

"kesambet setan belom kawin gue, makanya mau kawin ehh maksud nya nikah aja gue" ucap Nabilla terkekeh.

"elo seriusan mau nikah" tanya Kila.

"hm" jawab Nabilla.

"tukang cilok didepan baru duda tu, elo gebet aja sono" ucap Kila.

"ehhh jigong... Ya kali gue nikah ama tukang cilok. Hancur entar bibit gue, yang bagusan dikit kenapa sih? Dendam amat ama gue" sungut Nabilla sambil mencubit pipi Kila.

"sama pak Reyhan aja" ucap Naira.

"antar gue ke neraka dulu yukk, sebelum nikah sama tu malaikat maut. Yang ada gue nyium alam baka bukan syurga" sahut Nabilla ketus

Killa dan Naira hanya terkekeh pelan.

"emang elo pernah nyium alam baka bil?" tanya Naira.

"pernah. Setiap hari malahan" ucap Nabilla.

"dimana?" tanya Kila.

"nohhh dan penunggunya juga" tunjuk Nabilla kearah toilet, kemudian menunjuk ke arah Naira dan Kila.

"ya kali orang cantik gini dibilang penjaga toilet" sungut Naira tak terima.

"elo cocok kok Nai" lanjut Kila.

Kemudian mereka tertawa karena obrolan absurd mereka dan diam sepi saat dosen masuk dan mengajar.












































Thaks udah baca yahhh gengs, maaf banget kalo Masih banyak kesalahan dalam penulisan gue, jujur gue bikin sambil ngehalu gpp kali ye

Jangan lupa LIKE 👍 , COMENT 💬, VOTE dan SARAN yahh. Makasih udah mampir dan mau baca cerita yang gw buat

Jangan lupa mampir dicerita terbaru aku juga ya...

I love you gaessss ❤️❤️❤️❤️❤️

REBILLA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang