Disebuah balkon mansion milik keluarga Angkara terlihat ada keempat gadis cantik yang sedang mengerjakan tugas kampus bersama. Suasana sore hari yang sedikit mendung dan angin sepoi sepoi yang berhembus, membuat balkon mansion itu terasa adem dan tenang.
Namun dibalik ketentraman suasana sore hari ini ada seseorang yang sedari tadi sangat gusar dengan apa yang terjadi padanya beberapa saat lalu. Yap, Itu adalah Jinan.
Jinan kini masih merasa salah tingkah saat melihat Anggy tersenyum menurut dengan apa yang ia katakan. Dirinya masih fokus mengibas ngibas wajah nya yang terasa panas menggunakan kertas ditangan nya. Lah ko manis sih. Begitulah kira kira isi pikiran Jinan.
"Emm guys, kayanya kita pindah kedalem aja deh yuk. Panas bgt gak si disini?". Ucap Jinan masih mengipas wajah nya dan arah pandangan nya tak fokus.
Anggy sudah tidak tersenyum lebar lagi seperti tadi, Ia hanya menunduk dan tersenyum miring melihat Jinan yang begitu salah tingkah dengan apa yang ia lakukan tadi. Aneh bgt, gitu aja salting. Batin nya terheran heran.
"Oh come on Ji, disini lagi adem bgt hawa nya. lo liat noh, langit nya lagi mendung angin nya juga sepoi sepoi sedep. Panas apanya sih?". Ujar Shiren pura pura tak menghiraukan ajakan Jinan. Ia juga sedikit lirik melirik dengan Naura disamping nya.
"Yoi She's right Ji, Lo kepanasan kenapa? Orang kita adem ayem aja tuh". Tambah Naura. Membuat Jinan merasa malu dan tak karuan.
Anggy pun hanya tetap terdiam memperhatikan Jinan yang tak mau menatap dirinya, Namun saat terdiam itulah Anggy kembali tersadar niat awal nya mendekati Jinan itu untuk apa. Ini adalah kesempatan yang pas untuk mencari informasi, mumpung ia berada dirumah target nya jadi Anggy harus pintar mencari waktu yang kosong untuk bisa memisahkan diri dari yang lain nya, termasuk Jinan.
Mata Anggy terus menelisik setiap sudut dalam ruangan tersebut dari arah balkon, ia mencoba mencari dimana letak ruangan yang akan memberinya banyak rahasia dan informasi.
Jinan yang sudah merasa dirinya kembali normal pun bingung melihat Anggy yang kini celingukan entah memperhatikan apa.
"Lo kenapa Gy? ada yang aneh sama rumah gue?". Tanya Jinan membuat Anggy menghentikan aktifitasnya.
"Emm ngga kok, Rumah lo keren bgt besar bgt, beda jauh sama rumah gue". Ujar Anggy beralasan saja agar Jinan tidak menaruh curiga.
"Lo masih aja takjub sama rumah nya Jinan Gy hahaa". Tawa Naura kembali ingat ekspresi wajah Anggy yang begitu polos dan lucu saat baru melihat rumah Jinan.
"It's okay Ra, Rumah ini di desain langsung sama bokap gue jadi ya rada unik gitu deh".
Huhh syukur dia gak curiga. Batin Anggy lega.
"Ohh gitu ya, emm gue ke toilet dulu ya. Btw toilet nya sebelah mana??".
"Lo tinggal lurus aja nanti disebelah kiri ada tangga, nah toilet nya ada dibawah tangga". Jelas Jinan memberitahu.
"Oke Thank's Ji".
Setelah berterimakasih Anggy langsung segera bangkit dari duduk nya ia tidak benar benar pergi ke toilet, dan segera mencari ruangan ruangan yang menurut nya itu bisa membantu mendapatkan sesuatu tentang Mike Dwi Angkara, target nya.
______
___
______Bughh...
Aaakhhh
Disebuah gedung tua dan kosong, Terlihat seorang lelaki muda yang tersungkur jatuh ketanah dan teriak kesakitan kala lelaki yang badan nya lebih kekar memukuli dan menendanginya tanpa ampun. Darah segar keluar dan mengalir begitu saja dari mulut dan hidung lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTSIDE LIMITS
ActionPerjalanan kehidupan tidak selamanya akan berjalan mulus, terkadang kebahagiaan tak pernah terpisahkan dengan kesedihan. Bagaikan hujan dikala malam, tangis wanita itu bergema menggelegar semakin menjadi jadi. Wanita itu bernama Jinan Dwi Angkara, t...