27 {You?}

2.1K 242 62
                                    

5 years ago...

SREETT....

CREETTTT....CREETTT....CRETT...

Terdengar suara seperti tusukan menggema diruangan yang sepi itu..

"Hey hey hey udah! Dia udh mati, waktu kita tinggal dikit, Ayo pergi!".

Seorang perempuan yang sedang membersihkan sebuah pisau menghentikan aktifitas yang dilakukan oleh Anggy, namun dengan kemarahan yang masih menguasai alam bawah sadar Anggy, wanita itu sedikit kesulitan untuk menyadarkan rekan kerja nya itu.

"ANGGY! DIA UDAH MATI!"

PLAKKK ...

Perempuan itu pun menampar wajah Anggy dengan amat kerasnya sampai sampai pipi yang juga kotor akibat cipratan darah menjadi semakin merah akibat tamparan tersebut.

Tak lama Anggy pun tersadar, ia langsung menggelengkan kepala nya dan melihat keadaan dirinya sendiri. Baju hitam yang dikenakan nya penuh dengan bercak darah, tangan dan wajah nya juga sama.

Kini ia terlihat sangat menyeramkan bagaiman psikopat berdarah dingin.

Setelah melihat Anggy kembali pada kesadaran nya, perempuan itu pun membantu Anggy berdiri.

"Kita harus segera beresin mayat mayat ini Gy, Kali ini gak boleh ada jejak sedikit pun".

Perempuan itu berbicara namun matanya menatap lurus pada mayat yang berserakan dirumah itu, Total ada 4 mayat yang ada disana. Anggy dan juga rekan nya itu membunuh satu keluarga untuk misi mereka malam ini.

Anggy membuang pisau yang masih dipegang nya,

"Kapan Harun jemput kita? Gak mungkin kita beresin ini semua cuma berdua". Ujar Anggy setelah beberapa lama ia bungkam.

"Dia masih dijalan katanya, tempat kremasi untuk mereka masih dipersiapkan soalnya".

Anggy hanya mengangguk mendengar penuturan rekan nya itu.

Perempuan itu menghampiri Anggy dan membantu membersihkan noda darah yang terciprat di wajah Anggy.

Anggy pun tersenyum kala perempuan itu mengelap wajahnya dengan lembut.

"Thanks"

perempuan itu mengerutkan dahi nya bingung.

"For what?"

"Helping me, cleaning my face". Ucap Anggy sambil tersenyum lagi.

"Gausah lebay, gue cuma bersihin noda di muka lo doang".

Kata perempuan itu malah meledek Anggy dan ia pun hanya tertawa kecil, lalu ia segera memalingkan wajah nya kearah lain setelah wajah Anggy cukup bersih.

Padahal Ia merasa ada sesuatu yang ingin keluar dari dalam dada nya.

Perempuan itu lalu pergi ke sisi yang lain untuk menetralkan debaran jantung nya yang mulai tak sinkron.

Tak berselang lama, Harun pun datang dengan menggunakan setelan yang sama dengan Anggy yaitu berwarna hitam.

"Haii ladiess!, sorry lama. Gue cukup sibuk soalnya, Gimana? aman? mana semua mayatnya?".

"huhh untung lo datang tepat waktu bang". Perempuan itu menghembuskan nafas lega.

"Tuh dah beres, tapi blom dibersihin sih bekas² nya". Ujar Anggy lalu menghampiri kakak nya itu.

OUTSIDE LIMITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang