Hingar bingar malam ditengah kota Tak membuat para manusia diluar sana takut untuk terus beraktifitas. Waktu sudah hampir tengah malam, namun para manusia ini masih saja mengejar ego mereka untuk memperkaya diri individu. Yang muda maupun yang tua, mereka semua sama saja. Gila harta.
Jinan sudah berkali kali menelfon kedua orangtua nya namun belum juga ada jawaban dari kedua nya. Hari ini kedua orangtua Jinan sudah berjanji akan pulang ke Tanah air setelah dua bulan lama nya berada di negeri orang untuk bekerja mengurus bisnis mereka yang ada di luar negeri.
Kepulangan kedua orangtua Jinan tentu sangat dinanti olehnya. Ia sudah sangat merindukan ayah dan ibunya yang sudah cukup lama sibuk dengan pekerjaan masing masing di luar negeri. Jinan terus melihat jam tangan yang berada dipergelangan kiri nya, ia terus melihat waktu agar segera berlalu lebih cepat dan segera mempertemukan anak dan ayah ibunya.
Jinan sudah berada didalam mobil mewah nya yang cukup besar kali ini, mungkin saja kedua orangtua nya membawa banyak oleh oleh dan sebagainya. Jadi ia membawa mobil yang cukup besar kapasitas nya. Jinan tidak menyetir sendiri, ia pergi bersama sopir pribadi keluarga Angkara yang sudah lama bekerja dengan keluarga itu.
Tak butuh waktu lama untuk sampai dibandara, mobil Jinan berhenti didepan pintu masuk bandara. Jinan lalu turun dan dengan langkah yang cepat ia pergi ke ruang tunggu untuk menunggu kedatangan ayah dan ibunya.
Detik dan menit jam terus berputar, Sekitar 2 jam Jinan menunggu akhir nya terlihat diujung sana Ayahnya Mike Dwi Angkara datang dengan asisten pribadi nya yang mendorong banyak barang bawaan menghampiri Jinan yang dari kejauhan sudah melambaikan tangan nya sambil tersenyum sumringah.
"PAPAAHH".
Jinan akhir nya lari dan langsung memeluk ayah nya tercinta saking rindunya.
"Aduhh, anak papa udah gede masih ajaa kek anak kecil ya haha. Kangen banget hmm sama papa mu ini?".
Ucap Mike yang tubuh nya sedikit terdorong begitu Jinan datang dan langsung memeluk tubuh nya erat sambil melingkarkan kedua kaki nya minta di gendong.
"Pertanyaan macam apa itu?, Ya jelas lah Jiji kangen sama papa. 2 bulan papa gak pulang, Janji nya apa kemaren hah? papa cuma seminggu. Halah boong bgt". Ujar Jinan sudah turun dari gendongan sang ayah dan sedikit menjauhkan tubuh nya untuk berbicara sambil menatap sang ayah.
"Papa minta maaf ya, kerjaan papa numpuk sekali disana. Dan sekarang yang penting papa udah pulang kan. Papa kangen bgt sama kamu Jiji sayang, muachh". Ucap Mike mengelus kepala Jinan lalu mencium kening anak nya penuh kasih sayang.
"Jiji sayang sama papa"
"Papa juga sayang sama kamu nak, dah yuk kita kesana. Kita tunggu mama kamu, pasti sebentar lagi pesawat mama kamu landing". Balas Mike lalu mengajak Jinan pergi ke ruang tunggu.
Jinan dan Mike duduk diruang tunggu sambil melepas kerinduan masing masing. Mike tak henti henti nya bercerita tentang bagaimana keseharian nya selama disana, hal itu cukup membuat Jinan bahagia dan tertawa karna banyak hal lucu yang terjadi dalam cerita sang ayah.
Tak berselang lama, dua puluh menit Mike dan Jinan menunggu akhir nya yang ditunggu tunggu pun datang. Hana Diantari, ibu dari Jinan pun pulang. Jinan dan Mike langsung menyambut kedatangan sang istri dan ibu bagi Jinan.
Mereka bertiga pun pulang kerumah untuk melanjutkan pelepasan kerinduan masing masing.
______
___
______Di Apartment Anggy....
Semua ruangan di apartment itu sudah gelap, kecuali disalah satu kamar rahasia nya. Suara Ketikan keyboard masih terdengar nyaring diruangan itu, Anggy begitu sibuk dengan layar monitor dihadapan nya. Kepulangan Mike sudah diketahui oleh Anggy dan juga yang lain nya, yang terlibat misi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTSIDE LIMITS
AcciónPerjalanan kehidupan tidak selamanya akan berjalan mulus, terkadang kebahagiaan tak pernah terpisahkan dengan kesedihan. Bagaikan hujan dikala malam, tangis wanita itu bergema menggelegar semakin menjadi jadi. Wanita itu bernama Jinan Dwi Angkara, t...