9 {Party}

1.7K 204 15
                                    

Dentuman musik yang sangat keras terdengar sangat nyaring dan menusuk ke telinga siapapun yang mendengarnya, lampu lampu disko yang disetel remang dan berkelap kelip begitu membuat pusing bagi orang yang berada disana.

Namun hal itu tidak mengurungkan niat para pecinta dunia malam, mereka yang berada dikelab malam ini begitu asyik berjoget kesana kemari menggerak kan tubuh nya lincah mengikuti irama lagu yang sudah di remix sedemikian rupa oleh sang disc joki.

Harun sudah terlihat duduk disalah satu kursi yang menghadap ke bartender yang sedang fokus memperlihatkan aksi nya dalam meracik minuman. Diteguk nya whisky digelas kecil yang dipegang Harun.

Malam ini Harun berniat untuk mengajak Anggy adik nya untuk melepas penat sambil mengobrol ngobrol biasa tentang misi mereka, Karna klien Antony kini tak meminta adanya batasan waktu lagi untuk misi itu, jadi mereka cukup senggang dan hanya menunggu perintah saja dari sang atasan.

Sudah sekitar 20 menit Harun duduk di kursinya, namun belum juga ada tanda tanda Anggy akan datang. Ia kembali meneguk minuman itu, tenggorokan nya terasaa begitu panas saat minuman itu ditelan nya.

Harun memperhatikan sekitar nya, Banyak wanita wanita berpakaian seksi berlalu lalang menyediakan minuman, Tak jarang banyak lelaki berhidung belang dan om om kaya raya yang sengaja membayar lebih untuk pelayanan tambahan dari wanita wanita itu.

Saat sedang menikmati alunan musik yang terdengar semakin asyik, Harun dihampiri oleh seorang wanita yang sangat amat seksi dan cantik. Wanita itu sengaja datang untuk menggoda Harun yang memang sedang duduk sendirian.

"Haii tampan".

Sapa si wanita menggoda sambil mengarahkan tangan nya ke leher Harun.

Harun tidak menanggapi wanita itu, ia hanya melirik sekilas lalu kembali fokus pada gelas whisky nya.

"Gausah jual mahal sayang, Kamu terlalu tampan kalo hanya untuk duduk sendirian disini. Aku bisa kasih sesuatu yang menyenangkan".

Goda wanita itu lagi kini meraba paha kanan Harun. Harun pun kini merasa terganggu lalu melirik tajam pada mata wanita itu yang malah tersenyum menyeringai.

Saat Harun akan membalas perkataan wanita itu, sebelum ia berkata ada seseorang yang menyela perkataan nya.

"Dia emang mahal. Elo aja yang murahan". Sarkas Anggy yang baru saja datang.

Harun dan wanita itu pun menoleh mencari sumber suara tersebut. Dan ternyata itu adalah Anggy sedang menatap tajam mata wanita jalang itu.

"Lo gausah ikut campur urusan gue ya, emang nya lo siapa nya mas ganteng ini hah?". Kesal wanita itu tak terima dengan perkataan Anggy.

"Lo gak berhak tau dia siapanya gue, Lagi pula lo disini cuma kerja. Cari mangsa yang lain, bisa?". Tegas Anggy

"Cih, Gajelas lo sialan. Anjing".

Wanita itu pun kesal lalu memberikan jari tengah nya pada Anggy dan akhir nya pergi meninggalkan Harun dan Anggy disana.

Anggy pun duduk di kursi sebelah kakak nya tersebut.

"Sorry bang lama, tadi agak macet dijalan. Lagian kita bisa ketemuan di apart gue, kenapa musti disini sih kan berisik bgt". Ucap Anggy sedikit berteriak.

"Gue bosen, lagian apartment lo gitu gitu aja biking boring bgt. Btw lo tadi keren haha". Jawab Harun sambil menyodorkan gelas whisky nya, namun Anggy menolak nya. Ia pun memesan minuman lain yang kadar alkohol nya lebih rendah dari milik Harun.

"Bukan nya lo usir malah diem aja, Btw lo mau ngomongin apa? Ada perintah lagi dari atasan?". Ucap Anggy lalu meneguk perlahan minuman nya.

"Belum ada perintah lagi sih, Tapi udah lah kita enjoy dulu aja. Lo juga pasti mumet kan sekarang gara gara jadi anak kuliahan haha".

OUTSIDE LIMITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang