Hari terus silih berganti, hubungan Jinan dan Anggy semakin hari semakin mesra. Mereka berdua tak memperdulikan soal pertunangan yang terjadi pada Jinan, karna Jinan sendiri tak pernah mennggapi ataupun menerima kehadiran Vano didalam hidup nya.
Pagi ini Jinan sudah berada di studio photo di gedung agensi nya, Gadis itu terus melenggokkan tubuh indah nya mengikuti arahan yang diberikan oleh sang photografer.
Jinan terus berpose memamer kan tubuh nya yang sudah terbalut indah oleh busana yang begitu indah dan begitu pas ditubuh proposional nya. Setelah berfikir cukup lama akhirnya Jinan memutuskan untuk kembali ke dunia modeling dan menerima tawaran menjadi brand ambassador sebuah produk internasional.
Saat ini Jinan sedang melakukan pemotretan untuk iklan busana yang meminta nya menjadi salah satu brand ambassador produk internasional tersebut.
"Oke Jinan pose, tangan nya lemesin". Ujar photografer tersebut mengarahkan.
Dengan luwes Jinan mengikuti semua arahan itu.
Terlihat dipojok kiri Anggy sedang menunggu dan memperhatikan kekasih nya tersebut, jujur ia begitu kagum dan bangga terhadap Jinan saat ini.
Senyum Anggy tak pernah lepas dari bibir nya kala ia memperhatikan Jinan yang sedang fokus berpose, ia melipat kedua tangan nya di depan dada dan terus menatap kearah Jinan sambil terus tersenyum bangga.
"And... oke, Sesi foto hari ini selesai Ji. Next schedule bakal diatur ya sama Bemby, oh dan ya... kamu harus siap ya kalo klien kita minta kamu segera terbang ke LA, soal nya produk disana lebih lengkap dibanding disini". Ujar photografer itu menghentikan aktifitas sesi foto tersebut.
"Well, i think i'm really excited for going to LA, gausah khawatir mas Ibra.. aku selalu siaap sama pekerjaan ku ini".
Jinan tersenyum dan menaruh beberapa propertu produk yang dipegang nya.
"I always like with your job Ji, oke kalo gitu aku harus ke studio lain ada jadwal lain nya juga. oke bye Ji".
Photografer bernama Ibra itupun pergi meninggalkan Jinan dan beberapa kru yang masih berada didalam studio itu.
Jinan yang melihat Anggy, berdiri sedari tadi sambil terus tersenyum memperhatikan nya langsung berlari kecil menghampiri Anggy.
"Duhh maaf ya lama, kamu bosen ya?".
Tanya Jinan sambil menunduk pada Anggy, Karna sepatu heels yang digunakan Jinan begitu tinggi akhirnya terlihat jauh pula perbedaan tinggi mereka berdua.
"Aku gak bosen kok, justru aku seneng bgt bisa liat kamu kayak sekarang ini". Anggy tersenyum menatap Jinan, sambil menggenggam tangan Jinan.
"Kamu bangga gak sama aku?". Tanya Jinan bercanda.
"Gausah ditanya Ji, Aku sangat sangat sangat sangat bangga sama kamu... Pacar mana sih yang gak bangga sama pacar nya".
Ujar Anggy begitu jujur dan diakhir kata kata nya ia berbisik karna tak mau menjadi berita buruk untuk karir Jinan jika ada yang mendengarnya.
"Aww bisa aje nih carr.. emm kamu tunggu dulu disini ya, aku mau ganti baju dulu.. abis itu kita ke kampus".
Ucap Jinan dengan nada meledek, lalu ia segera pergi meninggalkan Anggy yang sudah mengangguki nya.
Jinan pun pergi ke ruang ganti untuk mengganti baju dan membersihkan riasan wajah nya yang cukup tebal karna konsep foto tadi.
Anggy pun kembali menunggu Jinan sambil memainkan ponsel nya, Saat sedang memainkan ponsel nya ia didatangi oleh lelaki yang terlihat kemayu dan gemulai lalu dengan sengaja mencolek bahu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTSIDE LIMITS
ActionPerjalanan kehidupan tidak selamanya akan berjalan mulus, terkadang kebahagiaan tak pernah terpisahkan dengan kesedihan. Bagaikan hujan dikala malam, tangis wanita itu bergema menggelegar semakin menjadi jadi. Wanita itu bernama Jinan Dwi Angkara, t...