29. PPB

243 35 9
                                    

(Pemilihan Pertunjukkan Bakat)


H A P P Y R E A D I N G

****

Hari Senin,hari dimana seluruh siswa Panca Surya rutin melaksanakan upacara bendera.Seluruh peserta upacara diwajibkan berpakaian secara rapih dan tertib.

Cuaca kali ini benar benar tidak bersahabat bagi seluruh peserta upacara.Panas terik matahari membuat para peserta upacara mulai menggerutu,belum lagi dengan si Pak Wasan sebagai pembina upacara yang sedang menyampaikan suatu hal yang bagi semua para murid tidak lah penting.

"Pakk cepetan pak!!" teriak Guntur kesetanan.

"Iya nih pak,udah panas!!" saut peserta upacara yang lainnya.

"Buruan ceramahnya pak"

"Huh,katanya mau ngomong penting dan singkat.Eh sekarang entah bahas apaan nih si bapak" semua peserta upacara terus saja mendumel.

"Tenang anak anak,langsung saja ke intinya.Bahwa berdirinya saya disini,akan menyampaikan B A H W A." ucap Pak Wasan dengan penuh penekanan pada saat mengucapkan kata bahwa.

"To the point pak!!" seru Ragan.

"Bahwa minggu depan usai ujian,sekolah kita akan segera melaksanan acara OSIS tahunan.Dan diharapkan semua kelas masing-masing mewakilkan untuk pertunjukan bakat yang akan ada untuk diselenggarakan." Perjelas Pak Wasan panjang lebar,dan mampu membuat semua peserta upacara merespon dengan baik.

"Acara musik pasti seru,terlebih anak anak Artego kan keren keren kalau udah pegang alat musik.Duhh apa lagi my hany Briell eumm!!" puji Liora pada sang kekasih pujaannya itu.

"Yehh lo mah ngarep Li!"

"Inget lo sama Briell itu beda kelas!!" ucap Rhea memperingatinya.

"Ck,iya bawel!"

"Bagaimana murid murid?apakah kalian semua setuju?!" tanya Pak Wasan dengan nada seru.

"Setuju pak!!" saut seluruh peserta upacara secara bersama sama dan kompak.

"Yah rencana buat ke gubug di Bandung gagal deh" Rindu mulai bergumam panjang,kemudian menghela napasnya dengan gusar.

****

"Skala!!" sapa Briell pada Skala dengan merangkul pundaknya.

"Ck,minggir!" balas Skala meliriknya tajam,kemudian mengikis jarak dengan melepaskan rangkulannya.

"Yeh lo mah tiap hari emosi mulu,diem mulu!!" ucap Briell menye menye.

"Nih bentar lagi acara tahunan sekolah.Kelas gue,mah gak usah bingung bingung!!kan udah ada gue sama si Andre.Ya nggak Ndre?" tanya Guntur dengan menyilang kan kedua tangannya didepan dada.

"Emang kita pernah kenal ya kak?" ledek Andrean menirukan bencong Monas.

"Najis bencong Monass!!" balasnya tak terima,secepatnya ia menjitak kepala Andrean dengan keras.

Tak!!...

"Sakit abwang!!ntar peang,gimana nasib my hanny Rhea Anindya nanti?kan gagal memperbaiki keturunan." Pekik Andrean dengan senyumnya yang manis menunjukan deretan gigi putihnya.

"Keturunan pala lo!!sekolah yang bener!!" saut Ragan disela sela pembicaraan.

"Tumben bener?biasanya lo yang paling ngebet nikah noh sama Clessea" cibir Guntur memonyongkan mulutnya.

SKALA RINDU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang