34.ULAH STEVEN

142 26 7
                                    

H A P P Y R E A D I N G G U Y S 💞

( ◜‿◝ )

Hari semakin gelap. Rindu kira masih ada ojek di pangkalan,ternyata kosong. Tidak ada orang satu pun,bahkan hampir tidak ada orang yang melintas disekitar pangkalan ojek tersebut.

"Kalau Rindu tahu bakal kayak gini,mending Rindu pulang sama Skala tadi..." Rindu mendengus kesal.

"Coba tanya Yuyun deh!" Rindu segera membuka layar ponselnya. Jari jemari kecilnya bergerak di atas layar,menuliskan sebuah pesan ada kekasihnya Bayun.

"Kayak nya Yuyun juga sibuk. Oiya!" Rindu menepuk jidatnya,mengingat suatu hal yang mungkin membuatnya merasa seperti orang bodoh.

"Kenapa gak pesen ojek online?bego banget!!" Rindu meneriaki kebodohannya itu.

Namun sialnya,sebelum Rindu ingin memesan ojek online. Ponsel miliknya tiba-tiba saja mati. Ternyata Rindu lupa,untuk mencharger ponselnya pada saat latihan musik tadi.

"Payah!" Rindu terus menggerutu kesal. Bagaimana mungkin dirinya seceroboh ini. Rindu sangat menyesal karena telah menolak tawaran manusia kutub sore tadi.

Rindu melihat sekitar pangkalan ojek. Matanya tertuju pada sosok laki-laki misterius yang berjalan mengenakan pakaian serba hitam. Membuat Rindu merasa sedikit ada rasa kekhawatiran.

"Akhirnya ada orang juga!" girangnya.

"Udah malem,kok masih belum pulang?" tanya sosok laki-laki tersebut.

"Nu..Nunggu jemputan!" jawab Rindu dengan gugup. Rindu bahkan tak berani melirik sosok laki-laki tersebut.

"Mau gue anter pulang?" tawarnya.

"Makasih, tapi maaf. Aku masih mau jemputan.."

"Gue gak suka ditolak!" sarkas pemuda tersebut seraya menarik pergelangan tangan Rindu dengan kasar.

"Lepas! ss...Sakit!!" Rindu mulai merintih kesakitan.

"Itu akibatnya,karena lo udah berani ngelawan gue"

"Kita gak kenal. Stop sakitin Rindu pliss.." pintanya.

"Ikut gue sekarang!"

"Gak Rindu gak mau!" Rindu terus berusaha melepaskan cengkraman laki laki tersebut.

"IKUT GUE!!"

Brukk..

Laki-laki tersebut langsung tumbang ke bahu jalan. Ternyata ada seseorang yang telah berjasa menyelamatkan nyawa Rindu kali ini.

"Bangun lo!jangan jadi pengecut!!"

Rindu tercengang,hanya dengan satu tangan pria tersebut mampu mengangkat sosok laki-laki yang telah berani mencoba membawanya Rindu pergi.

"Steven?" pemuda tersebut membuka masker hitam yang dikenakan oleh sosok laki-laki misterius tersebut. Alangkah terkejutnya,ternyata Steven lah yang ingin mencoba membawa Rindu pergi.

"Lepasin gue!" teriak Steven pada pria yang telah menghajarnya tadi.

"Ohh sekarang lo kembali cuma buat jadi pengecut?" tanya pria tersebut dengan mendorong tubuh Steven kebelakang.

Rindu terkejut,rupanya pria yang telah menolongnya itu sudah mengenal sosok Steven."DAEBAK!!Rindu gak mimpi kan? diselametin sama cowok ganteng terus..." Rindu menepuk kedua pipinya.

"Sebelum gue liat lo mati,lo pergi sekarang!" ujar pria yang telah menghajar Steven.

"Gue akan pergi. Tapi asal lo tau bang,gue bakal terus hancurin kebahagiaan kalian semua!" ancam Steven dengan suara yang lantang,kemudian ia pergi meninggalkan Rindu dengan sosok pria tadi.

SKALA RINDU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang