36. PERTUNJUKKAN BAKAT

105 10 3
                                    


vote,komen,share
.
.
.

H A P P Y   R E A D I N G ♡

...

Rindu mengerjapkan matanya beberapa kali. Rasa sakit dikepalannya,kini mulai menjalar kesuluruh tubuh.

"Hmph.." Rindu berusaha berteriak,dan berharap, akan ada seseorang yang menyelamatkan dirinya dan membawanya pergi,dari tempat yang mencekam ini.

Usahanya gagal,tenaganya tak mampu melepaskan ikatan pada tubuhnya dengan tangan kosong

Namun Rindu tetap berusaha. Seluruh tenaganya ia kerahkan sekuat mungkin,namun tetap saja gagal. Rindu melihat sekeliling,mencari sesuatu yang mungkin, dapat membantu dirinya,dalam situasi seperti ini.

Pandangannya tertuju pada sebuah serpihan kaca yang tepat berada disampingnya. Serpihan kaca tersebut mungkin ada. Karena adanya, kelas-kelas yang mengalami kerusakan tahun lalu. Akibat ulah dari perbuatan kakaknya.

"Sedikit lagi!" ucap Rindu,dengan kondisi mulutnya yang masih tertutup,oleh sebuah kain berwarna hitam.

Rindu mengambil serpihan kaca tersebut. Ukurannya tidak terlalu besar,sehingga memudahkan dirinya untuk menggapainya.

Namun sialnya,jari Rindu terkena bagian tajam dari serpihan kaca tersebut. Hingga jarinya pun mengeluarkan darah segar.

"Srtt-srtt" Rindu menggosokkan serpihan kaca tersebut pada ikatan tali yang melingkar ditangan dan kakinya.

"Hmpph..." ikatan pada tangannya akhirnya terlepas,ia pun segera membuka kain yang menutupi mulutnya.

"Berhasil alhamdullillah" setelah itu,Rindu membuka ikatan pada kakinya. Dan segera berlari ke arah pintu gudang.

Klek klekk..

"Duh,dikunci lagi"

Di lain sisi,pertunjukkan bakat sudah dimulai sembari tadi. Kini tinggal beberapa peserta yang belum menampilkan bakatnya,salah satu Skala. Ia mendapatkan nomor undian paling akhir.

"Masih ga ada kabar tentang Rindu?" tanya Liora pada Karissa.

"Belum Sa"

Skala diam,tak mengucapkan satu patah katapun. Pandangannya lurus ke depan. Menandakan bahwa dirinya saat ini tidak bisa diganggu oleh siapapun.

"Gimana kal,masih mau tetep tampil?"

"Mau gak mau,harus ada yang mewakili kelas kita!" jawab Skala ketus.

...

"Tolong!"

Dor dor..

Rindu terus menggedor pintu gudang tersebut,berharap akan ada seseorang berhati malaikat yang membantu situasi buruknya saat ini.

"Rindu harus pergi,sebelum pertunjukkan bakat selesai."

"Tolong!! Ada orang?"

"Tolongin Rindu!"

Dor dor..


"Akhirnya,huh!" Bayun keluar dari pintu toilet pria. Kemudian melangkahkan kaki jenjangnya. Menuju area pertunjukkan bakat,untuk melihat penampilan spesial kekasihnya,sekaligus untuk menjemputnya.

Namun langkahnya terhenti,ketika ia mendengar suara teriakan dari arah pintu gudang sekolah.

"Tolong!"

SKALA RINDU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang