32.BINTANG DAN PERMOHONAN

188 24 4
                                    

Vote,komen dan share. Belajar menghargai,jangan menjadi pembaca gelap!

H A P P Y R E A D I N G🐰✨

****

Setelah lelah melerai dua singa yang gencar bertarung tadi. Rindu mulai jengah, kini Rindu duduk bersandar dipundak sang kekasih.

"Kamu capek?" tanya laki-laki bersuara berat yang kini menjadi sanggahan gadis mungil tersebut bersandar.

"Capek lah pake nanya!" Rindu mendengus kesal.

Bayun menghela napasnya pelan. Beranjak mengelus pelan pucuk kepala sang gadis.

"Bucin!!" seru Jhordi dari kejauhan.

"Makannya jangan jomblo lu bang!" ledek Rindu dengan mimik wajahnya yang tengil.

"Sotoy lu Rin... Gue mah kaga jomblo. Cuma gue kaga pamer kayak lo pada!!" elaknya.

"Oiya lupa,pacar lu kan mbak Jamilah si janda kembang onoh!!" ledek Famoz,membuat semua orang tergelak dibuatnya. Jhordi dengan mba Jamilah,menurut Rindu itu cocok. Bayangkan saja,setiap pagi Jhordi tengah asik ribut dengan mbak Jamilah karena masalah lima anak mba Jamilah. Ini sih sudah seperti perkelahian hutan rimba,ditambah dengan suara toak milik mba Jamilah. Sudah tidak terbayang lagi,bagaimana wajah congo si Jhordi.

"Semprul lo Moz!" Jhordi menggeplak Famoz dengan kasar,membuat sang empunya memekik kesakitan.

"Kabuurr moo... Ada Famoz moo..." ledek si Jhordi menirukan suara sapi.

"Bangsat lo si Jhorokk!" balas Famoz kesetanan.


***

Lain cerita,kesehatan Andrean makin hari makin membaik. Begitu juga dengan hati Skala,rasa bersalahnya juga makin hari makin berkurang. Entah mengapa Skala merasa,Andrean saat ini benar-benar sangat sensitif. Terlebih saat Rhea mengatakan bahwa dirinya adalah kekasihnya. Andrean justru marah,karena ulah gadis lain yang entah mulai kapan Anata dan dua sahabatnya ini muncul memberi racun bagi kehidupan Andrean.

"Ndre.." panggil Rhea lirih,menatap Andrean dengan tatapan sayu.

"Lo mendingan balik deh Rhe! Andrean tuh capek. Dia mau istirahat,dengan adanya lo disini. Lo ganggu tahu gak?!" sewot Maudi.

"Diem lo! Andrean itu pacar gue. Sedangkan lo,CIH!! lo itu cuma kuman yang nyoba nyuci otak Andrean!!" balas Rhea tak kalah dengan Maudi.

"Andrean... Kamu gak inget tentang aku?tentang kita?" tanyanya pada laki-laki dihadapannya.

"Shtt!" Andrean meringis kesakitan,mungkin karena perkataan Rhea tadi. Andrean mencoba mengingat sesuatu yang mungkin terselip suatu peristiwa yang mampu membuatnya kembali lagi seperti dulu.

"Ndre!" Skala panik,ia langsung cepat memanggil dokter untuk memeriksa kondisi sahabatnya yang meringis kesakitan sembari memegangi luka dikepalanya.

"Pasien akan saya periksa,mohon menunggu diluar ruangan" ucap sang dokter.

"Baik dok" Skala menggiring Rhea dan juga pasukan Anata.

Suasana hening berubah hening. Rhea dan Skala tampak khawatir melihat Andrean didalam sana. Sedangkan Anata dan kedua sahabatnya itu,hanya saling lempar pandang. Mungkin karena merasa berhasil dengan rencana yang telah ia susun kali ini. Oh apakah Skala tahu?. Tentu saja tidak,Skala tidak mengetahui bahkan mencurigai Anata sedikit pun. Sangat mengherankan bukan? jauh berbeda dengan Rhea,filing nya sangat kuat terhadap Andrean. Bahkan Rhea sudah merasa bahwa perubahan sifat Andrean karena ulah Anata dengan kedua dayang nya.

SKALA RINDU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang