Happy Reading!^^
▫ ▫ ▫
Sunyi, senyap, hening, Kira-kira apalagi kata yang pas untuk menggambarkan keadaan kamar Asha saat ini.
Intinya benar-benar tidak ada suara disana. Seperti tidak ada penghuninya, padahal si pemilik jelas-jelas terduduk di depan meja belajarnya. Tengah menopang dagu dengan kening yang berkerut. Sepertinya tengah berpikir keras."Kok bisa sih!" Ucapnya secara tiba-tiba memecah keheningan yang ada.
"Mau dipikirin sekeras apapun juga gue ga bakal nemu jawabannya"
Masih sambil berpikir Asha mengambil ponselnya, membuka mesin pencarian dan mulai mengetikkan beberapa kata.
'Kemampuan melihat masa lalu seseorang'
Beberapa detik kemudian ponselnya mulai menampilkan hasil dari pencariannya itu. Tapi tidak ada jawaban yang diinginkan Asha. Sebagian besar malah berisi tentang 'Indigo' atau tentang indra ke-enam, yang jelas-jelas bukan hal yang sama dengan apa yang tengah dialaminya. Merasa sia-sia, ia kembali meletakkan ponselnya ke atas meja.
Asha frustasi.
Beberapa hari terakhir ini Asha memang sudah menyimpulkan bagaimana awal mula kemampuan uniknya itu muncul. Semua berawal dari lukisan yang ia temukan tempo hari. Ia yakin sekali. Jika diurutkan, pertama Asha menemukan sebuah lukisan lalu kemudian Asha tiba-tiba bisa masuk ke mimpi yang ternyata adalah masa lalunya. Dan setelah ia terbangun, ia bisa melihat masa lalu seseorang. Jadi sudah jelas memang karena lukisan itu. Sebelumnya ia sudah sempat menanyakan tentang lukisan itu pada ayahnya. Tetapi Satya bilang itu bukan miliknya. Jadi, lukisan siapa itu.
Pertanyaan-pertanyaan pun terus muncul dan bertambah dalam dirinya. Dan kali ini adalah ...
"Kenapa gue bisa liat masa lalunya Alfa sama Naya. Tapi gue ga bisa liat punya kak Elang. Padahal mereka sama-sama ada di mimpi gue"
Yap, Asha juga menyimpulkan tentang hal ini. Dan dirinya sadar bahwa hanya orang-orang yang ada di mimpinya lah yang bisa ia lihat masa lalunya. Contohnya saja seperti Alfa, Naya dan Ayahnya. Kalau bunda, Bunda memang tidak pernah muncul di mimpinya itu. Entahlah Asha tak tahu mengapa bunda tak ada disana.
"Sha!" Suara itu mengagetkannya.
"Mas Saki ih. Kalo masuk ketuk pintu dulu dong. Asha kaget nih" Sembur Asha kepada seorang pemuda yang usianya lebih tua tiga tahun darinya. Arsaki namanya.
Arsaki nyengir "Maaf, lupa"
"Kamu lagi ngapain? Belajar?" Lanjutnya.
"Engga si, cuma main HP aja"
"Kalo gitu makan malem dulu yuk"
Asha mengangguk, ia berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan keluar kamar mengikuti Saki.
"Ayah sama Bunda udah pulang Mas?"
"Kalo bunda udah, ayah si belom"
Asha ber oh ria mendengar jawaban Saki, keduanya pun terus berbincang seraya menuruni susunan anak tangga.
"Azura mana, Ki?" Bunda bertanya ketika melihat Saki dan Asha tiba di ruang makan.
"Tadi sih Mas Az bilang ke Asha masih di rumah temen. Tapi Asha udah suruh pulang kok. Mungkin bentar lagi sampe" Bukan Saki, melainkan Asha yang menjawab.
"Ya udah kita makan duluan aja" Ajak Bunda.
Saki dan Asha menurut, keduanya menarik kursi dan duduk di tempatnya masing-masing. Suasana terasa tenang, hanya ada suara piring dan sendok yang bersenggolan. Sampai akhirnya suara motor masuk ke telinga mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/284239470-288-k910580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Secret Admirer [Complete]
Teen Fiction[𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞-𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲] 𝑬𝒕𝒉𝒆𝒓𝒂𝒍𝒂𝒏𝒅 𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝑩𝒐𝒐𝒌 𝟏 - "Dia si cewek aneh yang punya kaitan penting sama gue" ***** Alasha Catalina Radeva atau biasa dipanggil Asha. Gadis remaja kelas 11 SMA yang kehidupannya mendadak...