Chapter 31: Hold On

26 13 1
                                    

▫️▫️▫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫️▫️▫️

Operasi akhirnya dilakukan. Asha yang kesadarannya telah hilang secara total berbaring di dalam sana. Dengan Dokter Nugroho yang telah memulai prosedur operasinya.

Sementara di luar, ada Satya dan Elva, mereka berdua kompak absen dari pekerjaannya masing-masing untuk menunggu putri mereka, begitu juga dengan Arsaki yang sedang tidak ada kelas dan memilih untuk berada di rumah sakit itu. Sedangkan Azura terpaksa tidak ikut ada karena harus pergi ke sekolahnya, setelah di paksa Ayah dan Bunda tentunya.

"Yah, Bund makan dulu yuk." Arsaki mengajak kedua orang tua itu. Sudah satu jam operasi dilangsungkan. Dan ia tahu bahwa mereka belum menyantap makanan apapun sejak tadi pagi.

"Kamu aja Mas, atau sama Ayah nih. Bunda mau di sini aja."

"Ayah juga di sini aja. Kamu sana yang pergi, laper pasti kan." Satya ikut mengimbuhi.

"Ya udah, Saki beliin makanan aja kalo gitu." Katanya yang kemudian melangkah pergi dari sana dan berpapasan dengan Cakra yang hendak menuju kearah yang sebaliknya dengan dia.

"Mau kemana?"

"Nyari makan buat ayah bunda"

"Titip kopi ya, Ki" Kata Cakra lagi, lalu memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepada lelaki yang umurnya tak jauh berbeda dari dirinya itu. Dan setelahnya ia melanjutkan langkah kakinya menuju ketempat kakaknya berada.

"Mas, Mbak..."

Satya dan Elva mengalihkan perhatiannya. Melihat Cakra yang saat ini berdiri di depan keduanya. Elva pun menyunggingkan senyum, respon atas kedatangan adik kandungnya itu.

Kedua mata Cakra beralih pada pintu ruang operasi. Mencoba untuk menerawang keadaan Asha yang masih berada di dalam sana. Semoga operasi Asha berjalan lancar. Batin Cakra kemudian. Ia selanjutnya bergerak mengambil tempat di samping Elva, mendudukkan dirinya di sana.

"Kamu ga ada pasien?"

Cakra menggeleng menanggapi pertanyaan kakaknya. "Lagi ga ada, kalo ada juga ntar biar ditangani sama dokter lain dulu."

"Mas Endra katanya mau pulang ke Indonesia, Mbak?" Giliran Cakra yang bertanya dan kepala Elva terangguk setelahnya. "Iya, tadi pagi mereka berangkat dari, Paris"

"Arsaki sama Azura tau?"

"Tau kok, Saki sih antusias karena udah lama ga ketemu Daddy sama Mommynya. Kalo Azura, Mbak ga tau gimana." Jelas Elva.

"Mas ngeliatnya Azura ini lebih tertutup sekarang, bahkan sama Bundanya." Satya menyahut. "Biasanya dia suka cerita sama kamu kan." Lanjutnya, seraya meminta persetujuan dari Elva.

"Iya, akhir-akhir ini juga Saki sama Azura sering berantem."

"Mungkin emang lagi masanya Mbak, dulu aku sama mas Endra juga sering berantem."

Not a Secret Admirer [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang