Chapter 27: Repeating Life

20 11 1
                                    

▫️▫️▫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫️▫️▫️

Mencintai putri Claretta adalah satu hal paling mustahil yang seharusnya tak ia rasakan. Mengingat tentang bagaimana perbedaan antara dirinya dengan tuan putri itu.

Tetapi, bukankah perasaan tak bisa dikendalikan. Begitu halnya dengan perasaan milik Theo. Ia yang awalnya tak tahu menahu soal cinta tiba-tiba merasakan ketertarikan yang amat luar biasa ketika melihat Claretta. Ia bahkan sampai rela mengabdikan dirinya pada istana demi bisa dekat dengan tuan putri itu. Alih-alih menjadi pemimpin keluarga seperti apa yang diinginkan ayahnya.

Yah, ia sudah dibutakan oleh Claretta. Berawal ketika Theo kecil ikut dengan ayahnya atas jamuan istana. Yang saat ia tengah sendirian berkeliling di taman, ia tak sengaja terjatuh hingga menyebabkan lututnya terluka. Yang pada waktu itu, Claretta dengan sigap langsung membantunya dan mengomeli Theo atas sikap cerobohnya. Tak peduli dengan posisi mereka yang tak saling mengenal satu sama lain sebelumnya.

Hal itu benar-benar menyentuh hati kecil Theo. Baru kali itu ia bertemu gadis kecil sebaik dan seunik Claretta. Hingga berhasil membuatnya jatuh pada pesona miliknya.

Tapi kini, mengapa. Mengapa ia malah menjadi seseorang yang berhasil merenggut nyawa Claretta. Mengapa ia melakukannya. Bukankah rasa cintanya amat begitu besar, tapi kenapa sekarang ia malah membunuhnya.

Ya. Theo membunuh Claretta. Anak panah yang seharusnya melesat tepat pada Archer malah mengenai Claretta. Akibat dari tindakannya untuk melindungi pemuda itu.

Dan kini, sudah hampir satu minggu ia menyembunyikan diri usai kematian Claretta. Pikirannya tidak karuan, antara tetap lari atau menyerahkan diri.

"Seandainya aku tak menerima tawaran Celine dan tetap mencintai Claretta dalam diam, aku yakin, pasti ia masih hidup sampai saat ini juga" Theo bermonolog, menggumam lemah, menyesali pilihannya.

"Maafkan aku Claretta, jika kita dipertemukan lagi suatu hari nanti, tolong jangan biarkan aku mengenalmu, Tuan Putri..."

▫️▫️▫️

Detik jarum jam terdengar keras pada sebuah ruangan yang cukup sunyi. Dengan Asha yang tengah tertidur pulas ditemani mimpi indah yang menghiasi alam bawah sadarnya. Lengkap dengan infus yang ada ditangannya.

Usai peristiwa penculikan yang dialami Asha empat hari yang lalu, kondisi kesehatannya benar-benar memburuk. Mengakibatkan ia harus berada dalam pengawasan ketat Dokter Nugroho setiap harinya.

"Apa Asha masih tidak mau untuk melakukan operasi itu?" Dokter Nugroho mulai bertanya pada kedua orang tua Asha yang ia undang untuk berbicara di ruangannya.

Not a Secret Admirer [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang