Chapter 15: Elang Emotions

31 14 2
                                    

▫ ▫ ▫

"Brengsek!"

Umpat Elang secara tiba-tiba membuat semua yang disana terkejut. Ditambah lagi Elang langsung berlari dari tempatnya membuat mereka semakin bertanya-tanya ada apa sebenarnya.

Sedangkan si pemuda yang tengah dibicarakan kini terlihat gusar, dengan nafas yang memburu ia berlari menuju parkiran dan langsung mengambil motornya. Mengarahkan kuda besi itu ke tempat dimana seseorang mencoba mencari masalah dengannya sekarang.

Elang Akhirnya sampai, serta sudah bersiap untuk menghajar seseorang. Namun sayangnya harus urung ia lakukan, karena tempat tujuannya itu kosong. Tak ada siapapun disana. Membuat ia semakin merasa murka. Lalu masih dengan amarahnya Elang menghubungi seseorang. Seseorang yang menjadi dalang atas emosinya sekarang.

"Dimana lo?!" Tanya Elang langsung pada intinya ketika panggilan itu terangkat.

"Hahaha Elang Elang" Dendra tertawa mengejek.

"Mau berusaha jadi pahlawan ya lo? Telat!!"

"Ga usah basa-basi. Dimana lo, dimana Alasha?!!"

"Gue kan udah bilang, lo telat. Ada Azura yang lebih dulu nolongin cewek lo! Makanya kalo punya cewek itu di jagain Lang"

"Eh tapi, lo Jagain cewek?! Ga akan mungkin. Yang ada lo bakal bikin cewek itu mati. Sama kayak lo yang bikin Zavia mati!!" Kata Dendra lagi.

"Jangan asal ngomong Dendra!!"

"Lo yang bikin Via pergi. Bukan gue!"

▫ ▫ ▫

Beberapa waktu sebelumnya, ketika Elang masih di kelasnya, sesaat setelah menyatakan perasaannya kepada Everly.

"Lang lo?"

"Lo kesambet ya?!" Tanya Everly yang terkejut.

Masih dengan kebingungannya Everly kembali dibuat kaget saat Justin, Zidan, Yuda dan Rio tiba-tiba tertawa keras. Seperti tengah menertawakan dirinya.

"Ih apa sih kok malah ketawa?"

"Hahaha! Lo liat ga mukanya Everly? Lawak anjir, dia bingung banget!"

"Sumpah Ev, muka lo mood banget tadi" Imbuh Yuda.

"Apaan sih? Kenapa ih kenapa?"

Tak mendapat jawaban dari ke empat pria itu, Everly akhirnya beralih pada Elang yang sekarang tersenyum penuh arti "Lo juga kenapa senyum senyum?" Tanya gadis itu lagi. Hingga akhirnya ia tersadar dengan apa yang terjadi sekarang.

"Oohh gue di prank ya?!"

"Sebenernya gini" Justin angkat bicara "Elang tu lagi ngelaksanin dare dari gue pas main ToD waktu itu. Dare nya nembak lo"

"Ih nyebelin lo ya Just!" Kata Everly sambil memukul Justin, membuat si empunya mengaduh sakit, tapi selanjutnya tertawa lagi.

"Lo beneran kaget ya Ev?" Rio bertanya.

"Ya iyalah. Mana muka Elang kan serius gitu. Gimana gue ga kaget"

"Kasian banget, ga sia sia gue pulang lambat demi ini, muka Everly bener-bener kocak banget waktu kaget tadi" Giliran Zidan yang berkomentar.

Not a Secret Admirer [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang