Chapter 3: We Meet Again

54 21 7
                                    

Happy Reading^^

▫ ▫ ▫

Merenung menjadi kegiatan baru untuk Asha selama beberapa hari terakhir. Bukan merenungkan hal penting atau semacamnya, ia hanya merenungkan tentang "mengapa itu terjadi padanya". Mengapa ia masuk kedalam mimpinya, dan sekarang mengapa ia bisa melihat masa lalu seseorang?

Mengapa?
Bagaimana bisa?

Saat itu, setelah melihat melihat masa lalu Alfa dan Naya, ia menjadi yakin bahwa yang ia alami itu bukanlah mimpi semata. Namun, ia memang masuk ke dalam mimpinya. Meski sebenarnya hanya jiwanya yang masuk, tidak dengan raganya. Tapi tetap saja, ini semua mengherankan.

Ia sering mendengar tentang orang yang dapat melihat makhluk tak kasat mata. Tapi, melihat masa lalu seseorang, apakah ada yang bisa selain dirinya.

"Sha!"

"Bengong mulu lo" Ujar Alfa membuyarkan pikiran Asha.

Asha menggeleng pelan "Engga kok"

"Engga apanya, mikirin apa sih?"

"Mikirin... nilai" Jawabnya tampak tak yakin. Membuat teman sebangkunya itu jelas tak mempercayainya.

"Bo'ong banget" Ini Naya yang berbalik menghadap Asha dan ikut menambahkan.

"Lo lagi ada masalah apa gimana si Sha?"

Asha diam sejenak "Gue ga papa. Serius" Ucapnya yakin.

"Bener?"

Asha mengangguk. Mau tak mau Naya dan Alfa pun mempercayainya. Lagi pula kalau Asha benar-benar memiliki masalah, cepat atau lambat ia akan bercerita kepada mereka. Pasti.

Kalau boleh jujur, Asha sebenarnya ingin sekali bercerita, tetapi ia terlalu ragu. Asha tak yakin keduanya bisa percaya pada ceritanya itu. Asha sendiri saja masih sedikit tak percaya dengan apa yang dialaminya, apalagi mereka.

Hal yang terjadi padanya itu memang cukup mempengaruhinya akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, ketika ia menatap mata Alfa ataupun Naya, kilasan masalalu itu pasti akan muncul. Meski kemudian akan kembali menghilang dalam beberapa detik berikutnya. Tapi tetap saja, itu mengganggunya.

Beberapa kali ia menjadi tidak fokus ketika mengobrol dengan mereka. Hal itu membuatnya kesulitan mencari alasan ketika keduanya bertanya. Dan lagi ia harus terpaksa membohongi mereka.

Menyusahkan bukan?

▫ ▫ ▫

Pelajaran kedua selesai, sekarang adalah waktu istirahat. Asha yang biasanya dikantin kini tengah berada di perpustakaan. Tengah mencari buku tentang kemampuan unik yang bisa dimiliki seseorang. Dia sendirian saat ini, Alfa tengah bermain futsal dan Naya sedang mengerjakan tugas susulan karena absen untuk kegiatan padus. Sekedar infromasi, Naya memang anggota padus.

Beberapa saat berlalu Asha tak kunjung menemukan buku yang ia cari, tetapi sesuatu yang lebih besar malah ia temukan. Archer.

Ia melihat Archer melalui jendela kaca perpustakaan. Berjalan santai sambil sesekali memeriksa jam tangannya.

Ya, Archer. Sosok kesatria yang ada dalam mimpinya. Sosok yang menjadi kekasih Putri Claretta yang tak lain adalah dirinya sendiri dimasa lalu.

Asha tak tinggal diam, ia langsung berlari keluar perpustakaan. Mengejar Archer. Setidaknya itu namanya di masalalu, entah sekarang berubah atau tetap bernama Archer. Asha tidak tahu.

Not a Secret Admirer [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang