▫ ▫ ▫
"Kau sudah lama menungguku?" Putri Claretta yang baru datang bertanya kepada Archer yang menunggu disana. Di taman istana bagian bawah. Tempat dimana mereka sering bertemu.
Archer menggeleng pelan "Tidak, aku juga baru datang"
"Syukurlah kalau begitu, mengapa kau mendadak mengajakku bertemu?"
Tak ada jawaban, Archer malah memandang Claretta yang terlihat amat cantik di matanya. Tangannya bergerak merapikan helai anak rambut yang sedikit menutupi wajah Claretta.
Claretta tak menolak, ia hanya diam meski ada rasa penasaran mengapa Archer tiba-tiba bersikap seperti itu.
"Aku harus pergi, Retta"
Mata Claretta yang awalnya memandang ke arah lain langsung berbalik menatap manik mata hijau milik Archer.
"Apa maksudmu? Kau mau pergi kemana? Kapan? Apakah lama? Apa aku bisa ikut? Apa kita masih bisa sering bertemu?"
Archer tersenyum kecil mendengar rentetan pertanyaan dari Claretta.
"Tak bisa kah kau bertanya satu persatu?"
"Tidak, jawab saja pertanyaan ku tadi"
"Baiklah baiklah, yang jelas kau tak bisa ikut bersama ku"
Ekspresi Claretta langsung berubah masam usai mendengar itu.
"Aku pergi karena ini tugas yang harus aku lakukan. Mungkin ini akan cukup lama dan akan sulit bagi kita untuk bisa bertemu"
Claretta menghembuskan nafasnya, ia tak ingin Archer pergi.
"Tapi, kemana kau akan pergi?" Claretta kembali bertanya.
Pemuda di hadapannya diam. Sepertinya ia enggan menjawab.
"Kemana Archer?"
Archer mengalihkan pandangannya, menghindari mata Claretta.
"Ke suatu tempat" Ucapnya pelan.
"Apa tempat itu tak memiliki nama sampai kau mengatakannya seperti itu?" Ucap Putri Claretta, ia tak suka Archer seperti itu. Terkesan bahwa ia tengah menyembunyikan sesuatu. Lagipula apa salahnya jika Claretta tahu.
"Apa aku tak boleh mengetahuinya?" Claretta kesal, ia juga merasa takut. Takut tak bisa bertemu dengan Archer lagi apa bila ia pergi.
Hening untuk sementara waktu sampai akhirnya Archer membuka suara.
"Levilia" Ucapnya.
Putri Claretta otomatis membulatkan matanya "Apa maksudmu? Mengapa kau harus ketempat seperti itu?"
Ketakutan yang awalnya semu kini benar-benar amat terasa dalam diri Claretta. Ia sama sekali tak mau jika Archer harus ke tempat itu. Levilia sama saja dengan tempat bunuh diri. Sebuah tempat di perbatasan yang amat berbahaya, segala jenis monster mengerikan, hewan buas, juga para penyihir kerajaan seberang yang sama sekali tak bersahabat bisa saja membunuh Archer jika kesana. Sekalipun Archer adalah kepala prajurit yang kemampuannya tak bisa diremehkan.
Tak ada yang bisa menjamin Archer akan baik-baik saja. Lagipula bukankah kerajaan tak akan lagi mengirim prajurit untuk berjaga di sana. Tapi mengapa sekarang mereka mau mengirim Archer? Apa ini adalah salah satu cara untuk memisahkan Claretta dan Archer, mengapa raja setega ini? Tidak, ini tidak boleh terjadi. Claretta tak akan membiarkan Archer pergi.
"Pasti Ayah kan yang sudah menugaskanmu langsung"
Archer diam. Diam yang kini seperti mengiyakan pertanyaan Claretta.
![](https://img.wattpad.com/cover/284239470-288-k910580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Secret Admirer [Complete]
Teen Fiction[𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞-𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲] 𝑬𝒕𝒉𝒆𝒓𝒂𝒍𝒂𝒏𝒅 𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 𝑩𝒐𝒐𝒌 𝟏 - "Dia si cewek aneh yang punya kaitan penting sama gue" ***** Alasha Catalina Radeva atau biasa dipanggil Asha. Gadis remaja kelas 11 SMA yang kehidupannya mendadak...