22

1.7K 239 107
                                    

"Sana eonnie?" Teguran pelan di coba oleh Dahyun lagi. Semalaman dia sudah berpikir keras untuk menuntaskan masalah ini. Sampai sampai dia tak bisa tertidur karena itu. Ekspresi lelah jelas terlihat darinya. Meskipun make up sudah teraplikasikan demi menutupinya.

Sana. Gadis yang di tegur menghentikan langkah di anak tangga terakhir. Dia menatap Dahyun datar yang berada di hadapannya.

"Eon-"

"Menyingkir dari jalanku Kim!" Nada sarkas dan dingin itu memotong ucapan si gadis Korea. Sana terlihat tak mau melakukan percakapan apapun. Rasanya dia sudah lelah lebih dulu.

"Tapi Eo-"

"Jihyo-a, tunggu aku" Sana tak menggubrisnya lagi. Gadis Jepang itu malah berlari kecil mengejar Jihyo yang sudah terlihat akan keluar dari dorm. Meninggalkan gadis yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu.

Yang ditinggalkan menghela nafas kecil. Ini begitu membuat frustasi.

"Belum bisa memperbaiki?" suara lembut terdengar datang dari anak tangga.

Dahyun yang belum beranjak dari tempatnya mendongak dan mendapati Mina terlihat turun menuju ke arahnya.

"aku tidak akan sefrustasi ini kalau semua baik baik saja eonnie" Dahyun menjawab membuat gadis Myoui itu mengulum senyum. Bahkan Ia mendaratkan elusan lembut di puncak kepala gadis Korea di hadapannya itu.

"Sudah. Jangan terlalu pikirkan itu dulu. Kita ada syuting untuk practice room hari ini. Jadi jangan sampai mood mu tambah tidak baik dan itu tertangkap kamera" nasehatnya.

"hm" si gadis korea mengangguk.

"Kalau begitu kita keluar. Yang lain pasti sudah menunggu. Dan kau semobil denganku saja"
.

Perusahaan terlihat lumayan ramai. Para staff tengah sibuk melakukan tugas mereka masing masing. Terutama staff divisi yang menaungi Twice.

"Dahyun-shi, kau harus ganti baju dulu" seorang staff menegur gadis Korea itu yang terakhir menunjukkan batang hidungnya.

"Dahyuna?" Panggilan besar Momo mengambil atensi. Gadis yang baru saja dari toilet itu tersenyum senang saat melihat gadis Kim itu. "eh? Kau belum ganti baju?" Tanyanya mengikuti langkah Dahyun masuk lebih dalam.

"Aku baru mau melakukannya eonnie" jawab Dahyun sembari meletakkan tasnya di area kosong sofa di ruangan itu. Sedikit melirik pada Sana yang nampak acuh membuat helaan nafas berat keluar begitu saja.

"aku juga belum ganti baju" Si gadis Hirai berucap mengambil atensi lagi. "Kita sama sama saja. Ayo.." Tanpa mendengar jawaban, Momo sudah menarik Dahyun untuk keluar.

Semua mata jelas memandang segala pergerakan mereka. Termasuk Sana yang awalnya terlihat sibuk dengan handphonenya.

"Kalian tidak bisa pergi berdua" Nayeon tiba tiba menghalangi pintu. Memaksa langkah kedua membernya itu terhenti. Wajah bingung diberikan Momo. Sedangkan Dahyun hanya mengeluarkan raut wajah lelah dan kecewanya yang dari tadi belum hilang. Dia nampak tak ambil pusing dengan segala yang terjadi saat ini.

"Eonnie bicara apa? Kami harus ganti baju"

"Aku tau. Tapi kalian tidak bisa pergi hanya berduaan begitu. Aku akan ikut kalian!"

"Tapi eonnie sudah ganti baju. Buat apa ikut kami lagi?" Momo mengernyit bingung.

"Itu..Aku hanya..." Lirikan kecil diberikan pada Sana. Gadis itu terlihat tak bergerak dari duduknya. Apalagi berencana mengeluarkan sepatah kata.

"Eonnie tunggu disini saja. Kami tak akan lama" Momo memotong. "Dan Sana chan, aku pinjam Dahyun dulu ya.."

"Y-Yak!" Nayeon tambah khawatir. Begitu juga yang lain. Momo tak sadar memanasi situasi. "hey..MOMO??"Panggilan besar terjadi. Kali ini Nayeon tak bisa menahan. Momo sudah menarik Dahyun dengan cepat.

About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang