2 hari berlalu, kini member Twice terlihat berada dalam perjalanan untuk menghadiri acara 8th edaily Culture Awards.
Perjalanan yang memakan waktu lumayan jauh itu membuat mereka terlihat beristirahat sejenak. Tapi tidak untuk mobil yang berisikan Sana dan juga Jihyo. Kedua gadis cantik itu terlihat menyalakan Vlive demi membunuh kebosanan. Mereka menyapa para penggemar seperti biasa. Hingga hal itu berakhir setelah hampir setengah jam.
"Moodmu terlihat baik. Sudah merasa baikan?" Sana bertanya setelah vlive mereka itu berakhir.
"Ani. Aku masih ingin pulang ke dorm saat ini dan menemani Tzuyu" Ucap Jihyo lesu. Karena gadisnya itu memang saat ini tengah sakit. Jadi rasanya ada yang kurang. Sudah cukup Jeongyeon tak ikut. Kenapa bisa pacarnya itu ikut ikuttan?
"Tenang saja. Tzuyu kan tidak parah juga sakitnya" Sana menasehati.
"Lalu bagaimana dengan eonnie?"
"Aku? Memangnya aku Kenapa?" Si gadis Jepang menatap bingung.
"Ani..dari tadi eonnie juga terlihat bahagia. Padahal faktanya perasaan eonnie sedang tidak baik. Hubungan eonnie dan Dahyun kan saat ini tengah renggang"
"Hah~" Helaan nafas berat di keluarkan Sana. Terima kasih untuk Jihyo karena mengingatkan nya lagi. Padahal dia mencoba membangun suasana hatinya agar merasa lebih baik saat perform nanti.
"Mian eonnie. Aku tidak bermaksud unt-"
"Gwencana" Sana memotong. Dan kini kediaman mengisi mobil. Sana jadi benar tak mood untuk membuka mulut. Begitu pun Jihyo yang merasa bersalah. Dia benar takut membuka mulut dan salah bicara lagi.
Menghitung waktu, dan disini lah mereka. Sudah dengan outfit bertema putih biru dan juga make up yang teraplikasikan di wajah demi menambah kecantikan. Beberapa saat yang lalu, mereka juga sudah menyapa para wartawan dan mengambil foto di red carpet.
"Eh? Kenapa cuma 6 orang? Satu kemana?" Jihyo bersuara mengambil atensi saat mereka berada di ruang tunggu mereka. Dia begitu kaget saat menghitung membernya disitu.
"Mungkin sudah duluan ke atas" Nayeon terdengar menjawab. "Sebaiknya kita menuju kesana juga" Sarannya.
"Okey" Sang leader jelas setuju.
"Aku mau ke toilet dulu" Sana tiba tiba bersuara mengambil atensi.
"Mau ditemani eonnie?"
"Aniya. Kalian duluan saja. Aku tidak akan lama" Sana menolak.
"Baiklah. Hati hati"
"Iya"
Di depan pintu, mereka mulai berpisah. Letak toilet dan tempat acara memang berlawanan arah. Si gadis Jepang berjalan sendirian. Dia menatap para staff yang dia liat. Tak lupa membungkuk dan tersenyum menyapa.
"Eh? Sana? Mau kemana?" Tak jauh dari pintu toilet, salah satu Staff dari grupnya terlihat dan menegur dengan bingung. "Kenapa sendirian?"
"Aku mau ke toilet sebentar. Eonnie juga kenapa disini sendirian?"
"Aku menunggu Dahyun. Dia dari tadi di dalam"
"Eoh? Ku pikir dia sudah duluan naik" Sana berucap. Dia kaget.
"Sudah. Masuk lah. Nanti kau dan Dahyun sama sama naik"
"Baiklah eonnie"
Setelah perbincangan kecil itu, Sana melanjutkan langkah memasuki toilet sepi itu. Di wastafel, dia melihat Dahyun. Keduanya saling melempar tatapan dari pantulan cermin. Tak langsung menegur, Sana dengan cepat masuk ke salah satu bilik disitu. Dia benar tak tahan dengan cairan berlebihnya. Itu harus segera di keluarkan.