25

1.6K 227 23
                                    

Suasana hening terlihat dari kedua gadis yang duduk bersebrangan itu. Pipet minuman terlihat dimainkan terus menerus.

"Kenapa eonnie membawaku ke sini?" Dahyun memulai percakapan. Karena dia begitu heran Mina menarik dirinya paksa dan dibawa ke cafe ini tanpa persetujuannya.

Gadis anggun dihadapannya terdengar menghela nafas kecil. "Apa ucapanku saat di ruang latihan waktu itu bagai angin lalu untukmu?"

"ani" Dahyun menjawab dengan kepala tertunduk.

"Lalu kenapa kau melakukan hal itu lagi? Dan kenapa kau mengiyakan permintaan Sana eonnie tadi pagi?" Mina nampak mulai frustasi. Kedua membernya itu benar benar bertingkah seperti remaja yang baru mengenal cinta.

"Kenapa eonnie menyalahkanku terus? Ini semua salah Sana eonnie juga!" Dahyun tak terima.

"Perhatikan nada bicaramu saat di tempat umum!" Peringat gadis Jepang itu. Karena ditempat ini bukan hanya ada mereka saja. Jadi mereka harus tau menjaga sikap.

"Ck!" Dahyun berdecak sebal. Pipet dimainkan lagi. mengaduk minumannya yang hanya berkurang sedikit.

"Dengar.." Mina berucap mengambil atensi. "Aku melakukan ini padamu karena aku tau kau bisa bersifat lebih dewasa dari Sana eonnie. Jadi ak-"

"'Aku sudah bosan eonnie!" Dahyun memotong. "Aku juga sudah lelah dengan hubungan kekanakkan ini"

"Lalu apa? Kau mau putus lagi dari Sana eonnie? Apa kau tidak pernah belajar dari pengalaman pengalaman mu sebelumnya?!"

"Dia yang menginginkannya"

"Jangan menyiksa dirimu Dahyun"

"Lalu aku harus bagaimana? Sana eonnielah yang lebih dulu mulai bosan dengan hubungan kami" Nada lesu terdengar.

"Dan kau tidak mau memperjuangkan?"

"Aku mencoba tapi tetap di tolak. Jadi.." Dahyun berdiri dari duduknya. "Aku akan menuruti keinginan Sana eonnie. Dan dia akan menyesal meminta itu!" lanjutnya lalu duluan melangkah  keluar dari cafe. Menuju mobil mereka lebih dulu.

Ingin menahan tapi Mina tak ingin mengambil banyak perhatian. AKhirnya dia pun keluar juga dan meninggalkan kesan baik agar orang orang yang berada di situ tidak berpikir macam macam dan mulai berspekulasi sendiri.

hah~ anak itu!

.

Hari berlanjut, Fansign online hari kedua tengah berlangsung. Mereka berucap, bercerita ataupun menerima godaan godaan seperti biasa.

Hingga beberapa jam kemudian, jadwal hari itu terselesaikan. Dahyun menghela nafas seraya menyandarkan punggung di kursi yang tengah Ia duduki. Berlahan dia menoleh ke arah Sana yang tengah mengatur headseat yang baru saja di pakainya. Mengatur mejanya dengan tekun agar para staf tak terlalu kesusahan.

"hah~" Helaan nafas keluar lagi.

"Gwencana?" suara tak asing menegur. Chaeyoung terlihat berada disampingnya. Menatap heran.

"ani" Dahyun menjawab lalu membalas tatapan netra cokelat gadis Son itu.

"Pasti berat ya eonnie tanpa adanya kemanjaan Sana eonnie seperti biasa?"

"Huh?"

"Bagaimana rasanya punya pacar tapi tidak diperdulikan?!"

"Yak!" Dahyun duduk tegap menatap kesal gadis yang baru saja mengejeknya itu. "itu tidak lucu kau tau! Mau ku lempar?" Dahyun sudah terlihat memegang handphonenya. Siap melemparkan benda itu ke arah gadis disampingnya. Yang kini terkekeh kecil. "ck! Jangan membuat mood ku tambah buruk!" Dia memilih kembali menyimpan handphonenya dan berdiri dari duduk.

About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang